UNGARAN (Cakram.net) – Saat ini masih banyak masyarakat umum termasuk para guru yang belum mengetahui banyaknya peninggalan, catatan peristiwa maupun sejarah yang ada di Kabupaten Semarang. Padahal di Kabupaten Semarang banyak sejarah, baik mulai masa kerajaan Hindu kuno, penjajahan Belanda hingga sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Seorang guru SMPN 1 Suruh, Krisnawati mengakui banyak catatan sejarah di Kabupaten Semarang yang belum diketahui oleh masyarakat Kabupaten Semarang, termasuk para guru. Contohnya, di Ambarawa pernah menjadi salah satu kolasi kerja paksa dan kamp interniran terbesar bagi perempuan dan anak- anak Belanda dan Eropa pada masa pendudukan Jepang. ‘’Kemudian di Fort Willem II ada peninggalan berupa sebuah kamar yang dahulu digunakan sebagai transit saat Pangeran Diponegoro akan diasingkan ke luar Jawa,’’ ujarnya saat mengikuti acara festival Sejarah Kabupaten Semarang 2019 yang digelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah SMA di Fort Willem II Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (4/10/2019).
Menurut Krisnawati, kegiatan festival sejarah sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah di Kabupaten Semarang. Setidaknya masyarakat maupun para guru bisa tahu lebih banyak mengenai peninggalan maupun peristiwa bersejarah di Kabupaten Semarang. ‘’Ini bagus untuk menambah wawasan sejarah. Paling tidak masyarakat bisa mengetahui ada peristiwa bersejarah yang pernah terjadi,’’ katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo mengatakan, pemerintah daerah melalui Disdikbudpora menyambut baik adanya kegiaan festival sejarah Kabupaten Semarang 2019. Adanya festival sejarah ini bisa membangkitkan kecintaan terhadap budaya dan sejarah yang ada di Kabupaten Semarang, khususnya para guru SMP maupun SMA/SMK.
‘’Kegiatan ini bisa membangkitkan teman-teman budayawan maupun sejarawan untuk menggali sejarah masa lalu yang ada di Kabupaten Semarang. Meskipun penyelenggaranya MGMP SMA menjadi kewenangan provinsi, namun membangkitkan kami yang ada di Kabupaten Semarang untuk lebih mendalami sejarah yang ada di Kabupaten Semarang,’’ ujarnya.
Sukaton mengungkapkan, Pemkab Semarang sudah memiliki Musuem Pandanaran yang berada di Kecamatan Tuntang. ‘’Museum ini untuk menyimpan benda-benda bersejarah yang ada di Kabupaten Semarang, juga menceritakan sejarah berdirinya Kabupaten Semarang,’’ jelasnya.
Dalam festival sejarah Kabupaten Semarang 2019 di Fort Benteng Willem II yang sekarang dimanfaatkan untuk Balai Pertemuan Polisi dan Masyarakat diisi pameran sejarah. Selain pameran foto dan catatan peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Kabupaten Semarang, ada beberapa peristiwa yangg selama ini belum banyak diketahui umum. Misalnya peristiwa tertembaknya Letkol Isdiman yang menjadi titik awal terjadinya serangan umum Ambarawa atau yang lebih dikenal Palagan Ambarawa, peristiwa Lemah Abang dan perebutan banyubiru. dhi