SOLO, Cakram.net – Berkat memperkenalkan aplikasi ‘Tuker Sampah’ dalam ajang Advanced Innovation Jam (AI-JAM) Japan 2019 yang digelar di Accenture Innovation Hub Tokyo, kontingen mahasiswa UNS Surakarta berhasil meraih medali Perunggu. Karena aplikasi yang diciptakan dinilai mampu menjawab problematika sampah di Indonesia.
Kontingen mahasiswa UNS itu terdiri Muhammad Tema Rizan Mumtaza, Intan Wahyu Ningsih, Sada Nada Hidayatus Sangadah dan Mochammad Nibraasuddin dari FMIPA serta Nur Hijrah Assalam Al-Ihsan dari PTIK FKIP.
“Aplikasi bertujuan bisa mengolah sampah, sehingga tidak menjadi residu. Kita ingin ada mekanisme yang bisa mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai,” kata Nur Hijrah Assalam Al-Ihsan selaku juru bicara kontingen di ruang Humas UNS , Kamis (26/12/2019).
Menurut Nur Hijrah, aplikasi ‘Tuker Sampah’ akan memanfaatkan tempat pengumpulan sampah di berbagai lokasi. Melalui cara ini sampah yang dikumpulkan pengguna aplikasi dapat ditampung, dan selanjutnya diakumulasikan dalam bentuk poin.
“Pencapaian poin yang diraih pengguna aplikasi akan masuk ke akun user dan dapat ditukarkan dengan jasa pelayanan kesehatan, cash money, bibit pohon dan donasi,” bebernya.
Ia menjelaskan ada empat kategori sampah yang dapat diakumulasikan ke dalam bentuk poin, yakni plastik, metal, kertas, dan kaca.
Ketua kontingen Intan Wahyu Ningsih menambahkan, meski gelaran AI-JAM Japan 2019 yang berlangsung 8 Desember 2019 telah usai, namun tim berencana menyempurnakan aplikasi telah dibuat. “Kami berharap aplikasi ‘Tuker Sampah’ bisa mendapat suntikan dana dari investor,” harapnya. (baw/dhi)