SOLO, Cakram.net – Ratusan Guru Tidak tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di sekolah negeri di Surakarta menanda tangani kontrak kerja dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Selasa (18/2/2020). Sesuai kontrak kerja yang ditandatangani dan berlaku satu tahun, para GTT serta PTT akan menerima gaji sesuai UMK.
“Sebanyak 337 GTT dan 284 PTT yang menandatangani kontrak di tahun 2020,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Retnowati, di sela acara pembinaan GTT dan PTT di lingkungan Dinas Pendidikan Surakarta di Pendapa Gedhe komplek Balai Kota Surakarta, Selasa (18/2/2020).
Menurut Etty, jumlah GTT dan PTT yang menandatangani kontrak di tahun 2020 jauh lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2019 tercatat sebanyak 198 PTT dan 192 GTT yang menandatangani kontrak kerja dengan Pemkot Surakarta.
“Kendati ada penambahan tenaga GTT maupun PTT, namun kekurangan tenaga guru ataupun kependidikan dari tingkat TK, SD dan SMP masih terasa. Sebab setiap bulannya terdapat 20 orang guru ataupun tenaga kependidikan memasuki masa pensiun sehingga ada posisi yang kosong,” jelasnya.
Etty menjelaskan, kontrak kerja GTT dan PTT berlangsung satu tahun sekali. Kinerja mereka nantinya akan dievaluasi.
“Kalau dinilai layak maka yang bersangkutan akan diperpanjang kontraknya, tapi bila tidak layak akan diberhentikan. Dasar pengangkatan terhadap GTT dan PTT adalah peraturan wali kota (Perwali),” ungkapnya.
Sementara Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dalam pengarahannya mengharapkan para GTT dan PTT memberikan pengabdian yang lurus. Kontrak GTT dan PTT akan diperpanjang bila kinerjanya baik.
“Kebutuhan anggaran untuk membayar gaji GTT dan PTT sebesar Rp31 miliar, tapi baru dianggarkan Rp7 miliar. Saya harus mencarikan anggaran untuk menutup kekurangan anggaran Rp 24 milyar,” katanya. (baw/dhi)