Video Perkelahian Dua Anak Viral di Media Sosial, Kasusnya Ditangani Polres Semarang

UNGARAN, Cakram.net –  Kasus video perkelahian dua anak di Desa Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang sempat viral di media sosial saat ini ditangani Polres Semarang.  Dua anak yang terlibat perkelahian berinisial VT berusia 9 tahun dan BA usianya 6 tahun.

Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono mengatakan kasus video perkelahian dua anak berdurasi 26 detik tersebut sudah ditangani Polres Semarang. Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang melaporkan ayah VT yang diketahui berada di lokasi saat terjadi perkelahian tetapi tidak berusaha melerai.

“Pihak keluarga memang merasa tidak ada yang dirugikan, tapi secara manusiawi perundungan dan hal-hal seperti itu efeknya bisa dicontoh orang lain karena menyebar di media sosial. Makanya oleh Dinsos dilaporkan ke polisi,” katanya Rabu (13/5).

Terkait akun media sosial yang mengubah narasi hingga viral, Kapolres mengaku belum fokus ke situ. “Kami masih fokus pada materi kasus ini. Kedua anak maupun ayahnya di video masih dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Semarang, Romlah mengatakan tim DP3AKB Kabupaten Semarang sudah menemui kedua anak yang berkelahi termasuk orang tuanya untuk diklarifikasi dan diketahui perkelahian tersebut tidak sungguhan. Dua anak yang terlibat perkelahian di video berinisial VT (9) memakai celana merah kombinasi hitam dan BA (6) bercelana hitam kombinasi hijau masih saudara sepupu.

“Perekam video perkelahian bukan ayahnya seperti yang dinarasikan di media sosial. Yang merekam saudara sepupu mereka seorang perempuan berusia 17 tahun, kemudian videonya diposting sebagai status WA (WhatsApp),” ungkapnya.

Romlah membeberkan, kronologi perkelahian dua anak itu terjadi Selasa (12/5). Awalnya VT dan BA sedang bermain bersama teman-temannya di rumah kerabatnya di Dusun Petet.

“Di tengah bermain, BA mengajak VT untuk berkelahi-berkelahian. Tapi perekelahian itu direkam oleh DP yang merupakan kakak sepupu BA dan rekaman videonya diposting sebagai status WA selama 10 menit karena langsung dihapus oleh DP,”  bebernya.

Dari hasil klarifikasi, lanjut Romlah, pihak keluarga merasa tidak ada yang dirugikan. Kedua anak yang berkelahi di video itu juga sudah berteman dan bercanda lagi.

“Kami melihat masih kecil dan bisa berpotensi terjadi perundungan. Tapi saat tim ke lapangan keduanya tidak ada dendam dan sudah berteman lagi, karena kejadian itu sifatnya hanya bermain-main, bukan berkelahi sungguhan,” jelasnya.

Meksi perkelahian itu sifatnya hanya bermain-main, kata Romlah, BA mengalami memar di bagian belakang kepalanya dan pantat. Sehingga harus dipijatkan oleh keluarganya.

Romlah menyayangkan oknum di media sosial yang mengubah narasi video menjadi sesuatu yang tidak benar sesuai fakta. Karena di media sosial disebutkan yang merekam video adalah bapaknya.

“Narasinya menyebutkan yang merekam video bapaknya, padahal realitanya tidak seperti itu. Kita tetap memberikan pendampingan kepada kedua anak tersebut karena mereka masih usia sekolah,” katanya. (dhi/Cakram)

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *