YOGYAKARTA, Cakram.net – Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya memaksimalkan kinerja anggaran pada triwulan terakhir dan memastikan kinerja keuangan pada tahun anggaran 2020 tetap optimal meskipun menghadapi pandemi COVID-19.
“Kinerja keuangan untuk tahun anggaran 2020 masih cukup baik. Sampai akhir triwulan ketiga mencapai sekitar 60 persen,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta Wasesa di Yogyakarta, Sabtu (14/11/2020).
Menurut dia, sejumlah organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta tengah berupaya menyelesaikan seluruh program kerja yang menjadi tanggung jawab mereka.
Salah satunya adalah Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta yang saat ini tengah berupaya menyelesaikan sejumlah pekerjaan fisik yang didanai menggunakan dana keistimewaan seperti revitalisasi pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman dan penataan simpang Tugu.
“Kepastian mengenai penggunaan dana keistimewaan baru ditetapkan pada pertengahan tahun sehingga pekerjaan pun baru bisa dimulai pada September,” katanya.
Karena pekerjaan baru dilakukan pada September, lanjut Wasesa, maka belum ada realisasi kinerja keuangan yang terukur. “Pembayaran untuk proyek pekerjaan biasanya dilakukan saat pekerjaan sudah selesai dilakukan,” katanya.
Kondisi serupa juga terjadi untuk penggunaan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat yang sempat ditunda pada awal masa pandemi tetapi kemudian diberikan di pertengahan tahun.
“Ada juga tambahan dana hibah dari pusat sebesar Rp33 miliar untuk dana hibah pariwisata yang masuk dalam alokasi anggaran biaya tidak terduga. Penyerapan anggaran harus bisa dilakukan cepat karena hanya tersisa waktu pada November dan Desember saja,” katanya.
Meskipun demikian, Wasesa tetap optimistis kinerja keuangan pada tahun anggaran 2020 tetap optimal hingga akhir tahun.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, penyerapan anggaran dari pos biaya tidak terduga cukup baik yaitu digunakan untuk penanganan di bidang kesehatan dan juga upaya pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19.
“Sejauh ini, alokasi anggaran masih cukup dan bisa memenuhi berbagai kebutuhan penanganan hingga akhir tahun karena kasus COVID-19 di Yogyakarta cukup terkendali,” katanya. (Ant/Cakram)