TUNTANG, Cakram.net – Pelaksana tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda, Wenny Maya Kartika mengatakan Pemkab Semarang terus memberikan perhatian pada pengembangan lembaga pendidikan non formal keagamaan. Karena lembaga pendidikan ini dinilai dapat membantu menyiapkan generasi muda yang berakhlak mulia.
“Saat ini sedang disiapkan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pengelolaan lembaga pendidikan non formal keagamaan. Tujuannya untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan non formal keagamaan, sehingga dapat menciptakan generasi muda yang berakhlak baik,” ungkap Wenny membacakan sambutan tertulis Bupati Semarang saat membuka acara Capacity Building Bagi pengelola Lembaga Pendidikan Quran (LPQ) di Tuntang, Minggu (13/12/2020).
Pemkab Semarang, lanjut Wenny, juga berencana menaikkan dana insentif bagi para guru pengajar lembaga pendidikan Alquran (LPQ) yang berada di bawah koordinasi Badan Koordinasi (Badko) LPQ. Kenaikan nominal dana insentif itu juga dibarengi dengan penambahan jumlah guru penerima.
“Diharapkan tambahan kesejahteraan itu dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di tiap unit lembaga,” katanya.
Sementara Ketua Umum Badko LPQ Kabupaten Semarang HM Risun menjelaskan pada tahun 2019 dan 2020 telah diberikan insentif kepada 1.400 pengajar TPQ di Kabupaten Semarang. Besaran insentif yang diterima oleh setiap pengajar adalah Rp250 ribu.
“Pada tahun 2021 ada 2.229 pengajar yang akan menerima insentif, masing-masing sebesar Rp400 ribu. Kenaikan itu patut disyukuri meskipun ada harapan para pengajar agar insentif sesuai dengan besaran UMK,” ujarnya.
Risun menyatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di tiap LPQ seiring dengan kenaikan insentif tersebut.
“Salah satu langkah nyata adalah memberikan pelatihan capacity building kepada para pengelola LPQ,” jelasnya.
Pelatihan capacity building diikuti 85 peserta perwakilan pengurus Badko LPQ kecamatan se Kabupaten Semarang. (rls)