UNGARAN, Cakram.net – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang pada Senin (29/3/2021) mengakibatkan bencana tanah longsor di lima dusun di wilayah empat desa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah rumah warga, tempat ibadah dan infrastruktur lain seperti talud jalan mengalami kerusakan.
“Curah hujan kemarin memang cukup tinggi. Permukiman warga yang terdampak longsor berada di lereng perbukitan Gunung Kelir. Bencana tanah longsor terjadi di lima dusun yang tersebar di empat desa,” ungkap Camat Jambu, Edy Sukarno, Selasa (30/3/2021).
Edy menyebutkan lima dusun tersebut meliputi Dusun Wonokasihan Desa Bedono, Dusun Gertas Desa Brongkol, Dusun Krajan dan Dusun Tempuran Desa Klurahan serta Dusun Banaran Desa Gemawang. Di Wonohasihan terdapat 15 bangunan rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga berat akibat longsor.
“Tiga musala dan talud jalan di Wonokasihan juga mengalami kerusakan. Namun tidak ada warga yang harus mengungsi akiabt bencana longsor,” ujarnya.
Edy mengungkapkan, longsor di Dusun Gertas terjadi di dua titik dan mengakibatkan satu rumah warga dan talud jalan ambrol. Sedangkan longsor di Dusun Tempuran dan Krajan menyebabkan akses jalan tertutup material longsor. Kemudian di Desa Gemawang ada empat rumah warga rusak terdampak longsor.
“Sejak Senin malam warga dibantu relawan BPBD Kabupaten Semarang membersihkan material longsor yang menutup akses jalan. Hari ini alat berat yang dikerahkan BPBD Kabupaten Semarang masih dioperasikan untuk membersihkan material longsor di Dusun Gertas,” jelas Edy.
Menyusul adanya bencana longsor, Edy mengimbau kepada seluruh warganya untuk semakin peduli menjaga kelestarian lingkungan, terutama memperbaiki kualitas lahan dengan melakukan penghijauan untuk penguatan struktur tanah. Karena kondisi di lereng Gunung Kelir yang mayoritas memiliki kontur tanah perbukitan berpotensi terjadi bencana tanah longsor terutama saat musim hujan.
“Kami minta masyarakat untuk semakin peduli terhadap lingkungan di sekitarnya. Kami mendorong warga untuk melakukan reboisasi sebagai upaya mitigasi bencana longsor jangka panjang,” imbuh Edy. (dhi)