TEMANGGUNG, Cakram.net – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menunggu surat ijin dari Bupati Temanggung serta vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga pendidik tercapai 100 persen. Saat ini pelaksanaan vaksinasi masih terkendala minimnya ketersediaan vaksin.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung, Andrie Arfianto, mengatakan PTM direncanakan mulai dilaksanakan pada Juli 2021 bertepatan dengan tahun ajaran baru. Namun masih ada persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu, di antaranya vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik harus sudah selesai.
“Sampai saat ini progres vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik masih kurang dari 50 persen. Itu pun kebanyakan baru menerima dosis pertama. Jadi masih dalam proses,” ujar Andrie, dilansir dari laman Pemkab Temanggung, Senin 31 Mei 2021.
Menurut Andrie, pelaksanaan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik terkendala minimnya ketersediaan vaksin. Selain jumlahnya yang terbatas, vaksin yang ada tidak hanya untuk tenaga pendidik tetapi ada sasaran lain, seperti pedagang, lansia, relawan, dan tenaga kesehatan.
“Target kita vaksinasi akan selesai sebelum Juli 2021,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan, persyaratan lain PTM adalah persetujuan dari wali murid untuk mengikuti PTM. Hal ini sudah didapat sejak September dan Oktober 2020 lalu. Kemudian adanya surat persetujuan Bupati selaku Kepala Daerah dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19. Persetujuan Bupati ini baru bisa didapat setelah vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik tercapai sepenuhnya atau 100 persen.
Di Temanggung, pelaksanaan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik dilaksanakan mulai dari PAUD, TK, SD, terakhir SMP. Untuk SMP yang sudah 100 persen divaksin Covid-19 dan sudah uji coba PTM adalah SMP N 2 Temanggung. Sedangkan SMA/SMK yang merupakan ranah Provinsi Jawa Tengah sudah dilaksanakan vaksinasi untuk SMA N 1 Parakan, MAN, dan SMK N 1 Temanggung.
“Uji coba PTM yang sudah dilakukan juga masih akan kami evaluasi lagi. Persiapan lainnya sudah ada sarana dan prasarana (sarpras) protokol kesehatan di tiap sekolah sejak enam bulan terakhir. Tapi juga akan kita cek lagi kesiapannya kalau ada sarpras yang rusak,” pungkasnya. (Cakram)