Singgih mengungkapkan, jika diperlukan mesin pencacah sampah di Kampung Mangkuyudan, pemerintah siap membantu. Sehingga pengelolaan sampah organik dapat dilakukan secara maksimal.
“Kami siap membantu. Misalnya dibutuhkan mesin pencacah nanti akan ditindaklanjuti oleh DLH Kota Yogyakarta. Selain itu, jika diperlukan seperti enzim, E4, ataupun tetes kebo kita siapkan. Bahkan, dukungan biopori jumbo dan jaringan pemasaran juga kita siap membantu,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan bantuan yang diberikan dapat menambah semangat warga Kota Yogyakarta dalam memilah dan mengolah sampah.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Mantrijeron Bambang Purambono mengungkapkan, jenis limbah yang dimasukkan pada biopori jumbo ini merupakan hasil limbah rumah tangga dari dapur dan tanaman yang ada di sekitar RW 5 Kampung Mangkuyudan. Dari hasil biopori jumbo ini warga dapat menghasilkan pupuk tanaman yang bisa diperjual belikan per 5 kilogram pupuk tanaman dihargai Rp7.500.
“Hasil panen biopori jumbo ini sebagian dikelola atau diperjual belikan dan sebagian lainnya dimanfaatkan kembali untuk memenuhi kebutuhan tanaman sayuran warga sekitar,” jelasnya.