Tradisi Metokan di Dusun Merapisari Magelang, Wujud Kebersamaan dan Toleransi

MAGELANG, Cakram.net – Warga lereng Merbabu Dusun Merapisari Ngablak Kabupaten Magelang, menggelar acara merti desa untuk memperingati HUT ke 70 dusun Merapisari, Selasa 16 April 2024. Acara diawali dengan kegiatan metokan.

Metokan berarti mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan juga leluhur di dusun Merapisari Ngablak. Metokan diikuti oleh seluruh warga. Mereka membawa berbagai makanan untuk didoakan. Meski sederhana, acara metokan  berlangsung dengan  khidmat.

Menurut sesepuh dusun Merapisari, Supoyo Damono Ignatius, Metokan merupakan suatu sarana untuk mewujudkan rasa kebersamaan dan toleransi antar warga dusun Merapisari. Warga terdiri dari kaum pria dan wanita memenuhi jalan di dusun Merapisari melaksanakan ritual metokan.

Dilansir dari magelangkab.go.id, Rabu 17 April 2024, acara metokan diawali dengan kirab tumpeng dan gunungan. Sementara warga lainnya menyaksikan dengan duduk di tikar yang telah disiapkan. Berbagai makanan di sajikan dalam acara itu, seperti nasi lengkap dengan lauk ingkung, serta berbagai jajanan pasar.

Supoyo Darmono  menjelaskan, ulang tahun dusun Merapisari jatuh pada 16 April. Dusun ini berdiri tahun 1954, dan penghuninya merupakan para pengungsi gunung Merapi. Mereka terpaksa mengungsi di tempat aman karena saat itu gunung Merapi meletus sangat dahsyat.

Bagikan:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *