UNGARAN, Cakram.net–Informasi seputar keberadaan prasasti Damalung, yang masih tersimpan di salah satu museum di negara Belanda direspon tokoh muda Dusun Ngaduman, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Pasalnya, cerita tentang prasasti Damalung nyaris tenggelam dan bahkan hampir tidak pernah terdengar lagi di lingkungan Dusun Ngaduman, tempat di mana benda cagar budaya tersebut awalnya ditemukan.
Artefak (prasasti Damalung) tersebut memang tidak pernah dilihat langsung –secara fisik– oleh warga Ngaduman. Terlebih manuskrip dan naskah sejarah lain yang secara otentik dan lebih rinci menyajikan data lebih banyak tentang prasasti tersebut sangat minim.
“Literasi tentang prasasti Damalung –selama ini—cuma kami didapatkannya dari sumber maupun artikel yang terserak di berbagai media sosial,” ungkap Purwanto, salah satu warga, tokoh pemuda sekaligus pegiat budaya Dusun Ngaduman, Sabtu 10 Agustus 2024.
Ia mengaku pernah mencoba menggali informasi dan mencari berbagai cerita seputar prasasti Damalung dari para sesepuh yang ada di Dusun Ngaduman maupun desa lain di sekitar lereng gunung Merbabu, namun banyak yang tidak tahu.