Generasi muda ini akan berperan aktif dalam layanan TIS dengan memberikan informasi kepada wisatawan. Mereka akan mempromosikan destinasi wisata alternatif di Kota Yogyakarta, termasuk kampung wisata yang tidak kalah menarik dengan Malioboro dan Keraton.
Menurut Husni, keberadaan kampung wisata juga memiliki peran strategis dalam meningkatkan LOS wisatawan. Setiap kampung wisata menyediakan homestay sebagai alternatif penginapan, terutama saat hotel-hotel penuh di musim liburan.
“Kami telah menyiapkan homestay dengan standar pelayanan yang tidak kalah dari hotel, baik dari sisi kebersihan, keramahan, maupun kenyamanan. Ini menjadi solusi bagi wisatawan yang kesulitan mendapatkan hotel di musim libur panjang,” jelas Husni.
Pihaknya berharap ke depannya homestay dapat menjadi pilihan utama penginapan bagi wisatawan di Kota Yogyakarta. “Kami percaya teman-teman kampung wisata sudah siap memberikan pelayanan prima untuk wisatawan. Inilah langkah menuju quality tourism, dimana wisatawan mendapatkan pengalaman yang berkesan,” pungkas Husni. (*)