Adapun untuk solusi di hilir, meliputi edukasi petani cilik (Etnik), edukasi diversifikasi pangan, gerakan pasar murah, pemantauan harga melalui early warning system, kerja sama antardaerah dan Toko Kendali di pasar tradisional.
Sementara itu, Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, mengutarakan apresiasinya kepada seluruh anggota TPID Kota Magelang atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di wilayahnya.
Berkat kerja sama dan sinergi yang kuat, Kota Magelang berhasil meraih penghargaan Inspiring Economic Effort Award (IEFA) Provinsi Jateng 2024 sebagai salah satu dari lima besar pemerintah daerah dengan kinerja terbaik dalam pengendalian inflasi. “Ini adalah pencapaian luar biasa, yang membuktikan bahwa kerja keras kita tidaklah sia-sia,” ungkapnya.
Namun demikian, dia mengingatkan agar tidak boleh berpuas diri. Inflasi yang tidak terkendali dapat berimbas langsung pada daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah.
Pada kesempatan itu, Damar menegaskan beberapa langkah strategis yang harus diperkuat, di antaranya anggaran yang memadai, pemantauan harga secara harian, memastikan volume dan timbangan komoditas sesuai standar, serta periksa masa kedaluwarsanya, untuk menjaga kualitas barang yang beredar di pasaran.