“Dengan aplikasi ini, kami bisa memantau kedisiplinan anak kami dalam mengikuti proses belajar di sekolah, selaku orang tua siswa sangat terbantu dengan adanya digitalisasi presensi di SMK Mipha ini,” katanya.
Siswa SMK Mipha Farihatu Sa’diyah menuturkan, aplikasi ini memudahkan siswa dalam melakukan presensi, karena tinggal memasukkan nomor induk atau menggunakan barcode yang telah tercetak di kartu pelajar.
“Melalui presensi digital ini juga melatih kami untuk berdisiplin, karena kalau terlambat satu menit pun saat masuk sekolah akan tercatat dalam angka pelanggaran,” katanya.
Wakil Kepala SMK Mipha, Eko Suseno menyampaikan kalau siswa melakukan pelanggaran hingga angka tertentu akan mendapatkan peringatan dari sekolah dan bahkan bagi siswa yang tetap membandel mereka harus menjalani pendampingan di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Magelang.
“Kami memang sudah kerja sama dengan ponpes tersebut untuk membina anak-anak yang telah mencapai angka pelanggaran tertentu dan setelah itu bisa mengikuti pelajaran di sekolah,” tandasnya. (Cakram)