Acara ini diikuti pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, pengelola perpustakaan, pegiat literasi, duta baca, hingga masyarakat umum. Selain talk show, rangkaian kegiatan juga meliputi pelatihan literasi, termasuk bagi penyandang disabilitas.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi, kecintaan pada buku, serta peningkatan jumlah kunjungan ke perpustakaan,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan memperkuat kemitraan antara pemerintah, stakeholder, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas literasi di Kota Magelang.
Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Ia menilai tema yang diangkat mengandung makna mendalam.
“Literasi tidak hanya sekadar membaca kata-kata, tetapi juga membaca kehidupan, membaca peluang, dan membaca masa depan. Dengan literasi, kita memperluas wawasan sekaligus menemukan jalan untuk mewujudkan mimpi,” kata Damar.
Ia menegaskan, membangun budaya membaca bukan hal mudah, terlebih di tengah derasnya arus digitalisasi.
“Dengan membaca, mengikuti talk show, dan kegiatan literasi ini, diharapkan anak-anak bisa mengurangi ketergantungan pada gadget. Membaca melatih kita fokus, berpikir kritis, dan memahami sesuatu secara mendalam,” imbuhnya.
Kehadiran J.S. Khairen yang berbagi pengalaman hidupnya sebagai penulis diharapkan memberi motivasi kepada peserta, khususnya anak-anak muda, agar terus menumbuhkan minat baca dan menjadikan literasi sebagai sarana meraih cita-cita. (rls)