TEMANGGUNG, Cakram.net – Pembudi daya ikan di Kabupaten Temanggung perlu menambah garam pada kolam ikan jika cuaca ekstrem. Garam tersebut untuk menormalkan air kolam yang cenderung asam.
“Apakah kolam itu permanen atau semi permanen, maupun kolam terbuat dari terpal, ketika curah hujan tinggi butuh menormalkan PH (ukuran kadar keasaman_red). Jadi, kami sarankan menengok kolam untuk sekalian melihat pintu air,” kata Kepala Bidang Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Nunung Nur Chayati, dilansir dari temanggungkab.go.id, Selasa 18 November 2025.
Ia menyampaikan, terutama di kolam terpal disarankan menyediakan garam untuk diaplikasikan menormalkan PH air. “Kalau hujan cenderung ke asam, jadi nanti bisa dikasih garam, supaya air kembali normal lagi,” lanjutnya.
Ia menuturkan, pembudi daya ikan perlu waspadai penyakit yang sifatnya virus, karena menyebabkan penyakit dengan cepat merebak. “Kalau sifatnya bakteri, perlakuannya lokal, misalnya ketika ikan datang penanganannya tidak bagus, sehingga terluka, itu bisa berjamur dan itu menular, tetapi penularannya hanya satu areal kolam,” terangnya.
Ia menyampaikan, budidaya ikan di Temanggung hingga triwulan tiga 2025 (September_red) mencapai sekitar 8.377 ton, terdiri dari ikan lele 3.595 ton, ikan nila 4.175 ton, ikan mas 545 ton, gurami 9,45 ton dan bawal 50, 39 ton. (*)
