Rekayasa Cuaca Berhasil Kurangi 70% Hujan, BMKG: Waspadai Puncak Penghujan November-Desember 2025

SEMARANG, Cakram.net – Pesawat rekayasa cuaca yang terbang di atas langit Jawa Tengah mampu mengurangi curah hujan hingga 70 persen. Meski demikian, masyarakat Jawa Tengah dihimbau untuk waspada karena puncak hujan diprediksi terjadi pada November-Desember 2025 ini.

Sebanyak 48 sortie penerbangan telah dilakukan hingga hari ini untuk rekayasa cuaca. Setiap kali terbang, membawa 1 ton NaCl atau total 48 ton yang telah disemai di langit Jawa Tengah, khususnya wilayah Pantura.

“Kalau hitungan persentase (mengurangi) 70 persen. Daerah mana saja yang perlu diintervensi? Wilayah yang masih ada genangan atau hulu sungai yang mengarah ke pantura,” kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, dilansir dari jatengprov.go.id, Selasa 4 November 2025.

Menurutnya, rekayasa cuaca itu dilakukan karena curah hujan dalam beberapa pekan terakhir melebihi normal. Jika tidak ada intervensi itu, upaya penanganan banjir di wilayah Semarang, Demak, dan sekitarnya semakin berat.

Ditambahkan, rekayasa cuaca sebenarnya tidak perlu dilakukan, jika semua infrastruktur penanggulangan banjir berjalan baik. Curah hujan yang tinggi bisa mengalir lancar dan tertampung di drainase. Kemudian pompanisasi yang mengalirkan air ke laut juga lancar. Di sisi lain, tampungan air di kolam retensi juga optimal.

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *