UNGARAN, Cakram.net – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID -19 Kabupaten Semarang akan memperketat penerapan protokol kesehatan di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, sebagai antisipasi semakin banyaknya warga penderita positif virus corona di wilayah itu ndungan.
“Sesuai arahan dari Bupati Semarang, penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional, tempat karaoke dan tempat wisata yang sedang melakukan uji coba pembukaan akan diperketat,” kata Sekda Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono usai rapat percepatan penanganan COVID-19 di ruang rapat Sekda di Ungaran, Selasa (21/7/2020).
Gunawan mengatakan, bupati sudah memerintahkan kepada Kepala Satpol PP Kabupaten Semarang untuk menempatkan petugas di beberapa titik rawan.
“Mereka bertugas melakukan pemantauan sekaligus sosialisasi penerapan protokol kesehatan,” jelas Soni, panggilan akrab Gunawan Wibisono.
Sementara itu, Camat Bandungan Anang Sukoco mengatakan Selasa (21/7/2020) ini ada penambahan tiga lagi warga positif COVID-19 di Bandungan. Saat ini dua orang menjalani isolasi di rumah singgah sementara satu orang melakukan isolasi mandiri dalam pengawasan Puskesmas setempat.
Anang menyebutkan, total ada 40 warga Bandungan yang positif terpapar virus corona dan enam orang di antaranya meninggal dunia. Pasien yang terkonfirmasi positif corona tersebut tersebar di sepuluh desa, kecuali Desa Banyukuning.
“Mereka sebagian besar bekerja di Semarang dan menularkan ke anggota keluarganya,” ungkapnya.
Kabid P2P Dinkes Kabupaten Semarang dr Hasty Wulandari menjelaskan ada transmisi lokal virus corona di Kecamatan Bandungan. Karena berdasarkan data hanya 18 penderita yang tertular dari luar daerah.
“Saat ini Dinkes akan mengejar target melakukan seribu rapid test antigen. Minggu ini sudah dimulai dan akan terus dilakukan terhadap warga yang memiliki penyakit penyerta (komorbid),” katanya.
Menurut Hasty, rapid test antigen sedikit lebih efektif dibandingkan rapid test antibodi yang menggunakan specimen darah. Sebab rapid test antigen melakukan pengambilan swab di nasofaring atau hidung.
“Rapid test antigen akan dilakukan terhadap warga prioritas yang memiliki komorbid yang ditentukan puskesmas setempat,” ujarnya. (dhi/Cakram)