BPBD Kabupaten Semarang Siapkan Posko Terpadu Antisipasi Bencana

UNGARAN, Cakram.net – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang menyiapkan posko terpadu untuk mengantisipasi kejadian bencana alam menyusul curah hujan tinggi akhir-akhir ini. Karena sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang berpotensi terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

“Puncak musim hujan diprakirakan terjadi Januari 2021. Kami sudah membuat imbauan melalui camat untuk disampaikan kepada masyarakat agar mengantisipasi tingginya curah hujan, terutama di daerah rawan bencana,” kata Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto, Senin (14/12/2020).

Menurut Heru, peta wilayah rawan bencana di Kabupaten Semarang masih sama tahun sebelumnya. Potensi genangan air dan banjir kerap terjadi di wilayah Ambarawa dan Ungaran.

“Itu disebabkan saluran irigasi maupun sungai tidak mampu menampung air. Ketika hujan reda genangan air langsung surut,” jelasnya.

Potensi longsor, lanjut Heru, terjadi di beberapa desa di Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur, Pringapus, Jambu, Banyubiru dan Kecamatan Getasan. BPBD juga mewaspadai potensi bencana angin kencang.

“Kesiapan sumber daya manusia (SDM) maupun sarana prasarana termasuk logistik dari BPBD selalu siap 24 jam. Selain tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Semarang, kami mengapresiasi kepedulian sukarelawan SAR lintas komunitas yang selama ini membantu melawani warga terdampak bencana alam maupun bencana non alam dalam hal ini COVID-19,” ujarnya.

Heru meminta masyarakat cepat melaporkan informasi awal kejadian ke Posko BPBD Kabupaten Semarang melalui nomor telepon (024) 76901679. Sehingga TRC dan potensi SAR yang siaga bisa cepat menuju lokasi kejadian.

“Alhamdulilah lokasi yang berpotensi longsor sudah berkurang, itu berkat mitigasi dan sinergi yang melibatkan masyarakat. Misalnya di Bedono, Kecamatan Jambu yang langganan longsor, alhamdulilah tahun ini tidak ada kejadian longsor,” ungkapnya.

Kata Heru, imbauan kewaspadaan ancaman potensi banjir dan tanah longsor juga telah disampaikan kepada pengelola tempat wisata yang mengandalkan potensi alam. Pengelola objek wisata juga diminta mengecek wahana yang berhubungan dengan alam.

“Kami juga mengimbau warga di sekitar Danau Rawapening untuk tidak beraktivitas di danau ketika cuaca hujan. Perlu partisipasi masyarakat untuk mendukung keselamatan diri sendiri dan orang lain,” tandasnya.

Terkait aktivitas pendakian di Gunung Ungaran, Merbabu, dan Gunung Telomoyo menjelang malam tahun baru 2020, Heru mengatakan sejauh ini pihaknya belum tahu persis. Namun belum lama ini Taman Nasional Gunung Merbabu berencana memperketat pembatasan.

“Untuk antisipasi Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, kita akan koordinasikan. Kita juga akan membentuk Posko Terpadu,” imbuhnya. (dhi)

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *