BOYOLALI, Cakram.net – Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 tahap II di Kabupaten Boyolali kini sudah memasuki episode keempat. Sasaran utama vaksinasi kali ini adalah para lanjut usia (lansia).
Sesuai arahan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, setelah tenaga kesehatan, pelayanan publik dan tenaga pendidik, lansia menjadi prioritas untuk vaksinasi saat ini. Untuk itu Dinkes Kabupaten Boyolali sudah memulai vaksinasi untuk lansia sejak pekan kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina menjelaskan para lansia yang sudah menjalani vaksinasi lebih kurang 1.400 orang. Jumlah tersebut masih sangat jauh dari target.
“Kalau dari total targetnya itu masih jauh sekali, karena targetnya 180 ribu baru tervaksin 1.400 orang,” terang Kepala Dinkes yang akrab disapa Lina, dilansir dari laman Pemkab Boyolali..
Sementara untuk sasaran vaksinasi yang sudah selesai berjumlah 35.943 orang, terdiri dari tenaga kesehatan (nakes), pelayanan publik (TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Perkantoran, Perbankan, Karyawan BUMN dan BUMD), dan guru.
Khusus untuk guru yang sudah melaksanakan vaksinasi, lanjut Lina, guru Sekolah Dasar (SD) sudah selesai tervaksin sebanyak kurang lebih 8.000 orang. Sedangkan untuk guru SMP dan SMA ada sebagian kecil yang sudah tervaksinasi, yaitu guru yang akan melaksanakan percontohan pembelajaran tatap muka.
Belum divaksinnya seluruh guru yang ada di Kota Susu ini disebabkan kuota vaksin yang belum memenuhi. Karena jumlah guru SMP, SMA dan yang berada di bawah Kementerian Agama RI sebanyak lebih kurang 12.000 orang.
Disinggung mengenai perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Boyolali, Lina mengatakan sampai Minggu (28/3/2021) secara akumulatif tercatat sebanyak 6.027 kasus konfirmasi positif. Pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 39 orang dan yang melaksanakan isolasi mandiri ada 135 orang.
Dari total kasus konfirmasi positif tersebut, pasien yang meninggal ada 234 orang, sehingga angka kesembuhan di Kabupaten Boyolali 93,2 persen dan kematian 3,9 persen. Dari indikator tersebut, Boyolali termasuk dalam zona risiko sedang.
“Kemudian skoring indeks kesehatan masyarakat kita di angka 1,96 ini masuk zona risiko sedang,” pungkas Lina. (Cakram)