Lonjakan Kasus Covid-19 Tinggi, Gerakan Boyolali di Rumah Saja Dilanjutkan

BOYOLALI, Cakram.net – Penerapan kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali yakni Gerakan Boyolali di Rumah Saja pada Minggu 27 Juli 2021 dirasa sudah bagus. Menurut evaluasi masih terdapat beberapa warung makan yang beroperasi dan wisatawan masih ada yang berkunjung ke Selo.

Dilansir dari laman Pemkab Boyolali, Sabtu 3 Juli 2021, Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Boyolali, Masruri mengatakan pelaksanaan Minggu di Rumah Saja berikutnya pada Minggu 4 Juli 2021 akan dilaksanakan lebih ketat lagi.

“Selo akan kita sekat di Cepogo dengan aparat keamanan, semua wisatawan ke Selo akan diputar balik,” ujarnya.

Masruri menjelaskan, karena lonjakan kasus Covid-19 yang semakin tinggi, maka pemerintah akan menambah kebijakan Minggu di Rumah Saja yang akan dilaksanakan pada 11 dan 18 Juli 2021.

“Karena ini kasusnya sudah sangat melonjak sehingga kita harus ekstra hati-hati, walaupun kita di level tiga, tapi pelaksanaanya level tiga dan level empat itu sama,” ungkapnya.

Disinggung mengenai hajatan, Masruri menerangkan aturannya masih sama, hanya boleh dilakukan di Kantor Urusan Agama. Jika ada yang melanggar, nanti akan langsung dibubarkan oleh petugas gabungan dari Satpol PP, TNI dan Polri.

“Kalau nanti ada hajatan, saya kasihan justru yang hajatan, satu ada nanti dibubarkan, yang kedua ada denda minimal dua juta dan itu nanti akan ditegakkan bersama-sama Polres dengan Dandim,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali  Ratri S Survivalina menjelaskan, data terbaru kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Boyolali per tanggal 1 Juli 2021.

Penambahan kasus pada Jumat 2 Juli 2021 sejumlah 241 kasus positif, sehingga jumlah total kasus konfirmasi positif sebanyak 11.845. Kemudian untuk kasus aktif sampai dengan hari ini ada 2.182, dimana 269 dirawat dan 1.913 melaksanakan isolasi mandiri.

Selanjutnya angka kesembuhan di Kabupaten Boyolali berada di angka 77,5 persen, sedangkan jumlah yang meninggal ada 479 atau 4,5 persen. Untuk indeks kesehatan masyarakat skornya 2,0, sehingga Kabupaten Boyolali masuk dalam zona resiko sedang atau zona orange.

Disampaikan Lina, kondisi saat ini hampir seluruh rumah sakit di Kabupaten Boyolali tingkat keterisian sudah mencapai 100 persen. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Kota Susu untuk meningkatkan kewaspadaannya.

“Kami minta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya, bisa menjaga diri dan keluarganya, menegakkan protokol kesehatan, sehingga penularan Covid-19 di Boyolali ini bisa segera kita hentikan,” pesan Lina. (Cakram)

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *