Klaten Turun ke PPKM Level 3, Masyarakat Jangan Kendor Pakai Masker

KLATEN, Cakram.net – Pemerintah Pusat menetapkan Kabupaten Klaten berada di daerah PPKM Level 3 dari sebelumnya level 4. Sehingga terdapat pelonggaran di sejumlah sektor dibandingkan saat penerapan PPKM Level 4 di Kota Bersinar.

Ketua Tim Ahli Penangan Covid-19 Klaten, dr Ronny Roekmitto mengatakan perubahan level daerah tersebut dipengaruhi upaya pengendalian penyebaran Covid-19 yang dilakukan Pemkab Klaten mulai saat penerapan PPKM Darurat hingga PPKM Level 4. Hasilnya, angka aktif warga terkonfirmasi positif Covid-19 turun drastis hingga 338 pasien.

“BOR (Bed Occupancy Rate) rumah sakit rujukan Covid-19 juga menurun cukup signifikan meskipun tempat isoter (isolasi terpusat) tetap diaktifkan,” ungkapnya, dilansir dari laman Pemkab Klaten, Selasa 31 Agustus 2021.

Kendati demikian, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten ini mengatakan Pemkab Klaten justru dituntut untuk lebih awas saat ada pelonggaran. Euforia masyarakat setelah diberlakukannya PPKM Level 4 menjadi level 3 perlu diwaspadai agar tidak terjadi gelombang penularan yang signifikan karena peningkatan mobilitas masyarakat.

“Karenanya pelonggaran di wilayah perlu diiringi operasi yustisi dengan intensitas yang lebih di tingkatkan. Tujuannya agar masyarakat tetap disiplin,” tandasnya.

Menurutnya, perbedaan yang signifikan yakni adanya pelonggaran dengan dibukanya pusat perbelanjaan non-pangan dan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Meskipun dengan persyaratan yang cukup ketat, namun kedisiplinan terhadap protokol kesehatan perlu diawasi.

“Masyarakat juga kami harapkan tetap disiplin, terutama memakai masker di setiap kesempatan. Karena masker penting dalam pencegahan penularan,” katanay.

Ronny menjelaskan memakai masker ketika berinteraksi dengan orang lain, efektifitas pencegahan dari tertular meningkat hingga 70 persen. Sedangkan seseorang yang sehat tanpa memakai masker berinteraksi dengan orang yang tertular dengan menggunakan masker, tingkat pencegahannya hanya 5 persen.

“Dan ini sudah terbukti dalam penelitian, karenanya masker sangat penting untuk mencegah penularan,” ujarnya. (Cakram)

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *