SEMARANG, Cakram.net – Permintaan rumah di sejumlah kota di Indonesia mengalami kenaikkan. Tak pelak, harga rumah bekas pun mengalami kenaikkan.
Indikator kenaikkan harga itu terlihat dari sejumlah market place di sejumlah situs penjualan rumah.
Berdasarkan Flash Report Rumah123.com pada September 2023 menunjukkan, kenaikkan rumah bekas di Indonesia Naik 0,4% Month-on-Month pada bulan Agustus 2023, sementara Supply tumbuh sebesar 0,7% secara Month-on-Month.
Secara year-on-year, keseluruhan harga rumah lebih tinggi 3,4% dari Agustus 2022. Secara year-to-date sampai dengan akhir Agustus 2023, harga rumah naik 2,1%.
Dilihat dari lokasinya, 11 dari 13 kota dalam indeks yang dicatatkan oleh rumah123 mengalami kenaikan secara setiap bulannya.
Kota Denpasar mengalami kenaikan harga bulanan tercepat sebesar 2,3% Month-on-Month.
Adapun, dicatat dari perbandingan year-to year penjualan harga rumah bekas di 12 dari 13 kota mengalami kenaikan harga.
Kenaikan harga tahunan tercepat terjadi di Makassar dengan kenaikan tahunan 10,7%.
Secara year-on-year, hingga Agustus 2023, kawasan Jabodetabek mencatatkan kenaikan harga rumah sebagai berikut: Jakarta 1,8%, Tangerang 4,3%, Depok 2,7%, Bogor 4,5%, dan Bekasi 5,8%.
Sedangkan untuk kota-kota lain di pulau Jawa, perbandingan secara year-on-year, dari bulan Agustus 2022, empat kota besar lainnya di Pulau Jawa mencatatkan kenaikan harga; Bandung 0,3%, Surabaya 3,2%, Semarang 4,8% dan Surakarta 2,3%.
Sementara, Secara year-on-year, hingga Agustus 2023, harga rumah bekas do semua kota di luar Pulau Jawa mencatatkan kenaikan harga; Medan 5,7%, Denpasar 7,3% dan Makassar 10,7%.
Terkait listing enquiries untuk rumah, lokasi paling populer adalah Tangerang dengan persentase 14,9% dari total listing enquiries untuk rumah di Indonesia pada bulan ini.
Lokasi terpopuler kedua adalah Jakarta Barat dengan pangsa pasar 10,6%, diikuti oleh Jakarta Selatan sebesar 10,3%.
Di area Jabodetabek, secara month-on-month, kota dengan kenaikan popularitas terbesar adalah Jakarta Selatan dengan kenaikan sebesar 0,6%.
Sementara, Di kota besar lainnya di Pulau Jawa, secara month-on-month, kota dengan kenaikan popularitas terbesar adalah Surabaya dengan kenaikan sebesar 0,5%, diikuti oleh Sidoarjo dengan kenaikan sebesar 0,3%. (*)