Untuk menjaga kelancaran lalu lintas di masa libur nataru, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas di titik rawan kemacetan, penyiagaan personel di kawasan wisata dan pusat keramaian serta penyediaan kantong parkir resmi. Pada malam tahun baru juga disiapkan manajemen lalu lintas seperti penutupan Jalan Malioboro, simpang empat Tugu dan jalan lalin dengan sistem buka tutup menyesuaikan kondisi lalu lintas di lapangan.
Sementara itu Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli Satlantas Polresta Yogyakarta Iptu Jayeng Hadi Harjasa mengatakan Polresta akan mengatur keluar masuk lalu lintas wilayah Yogyakarta saat libur nataru. Apalagi libur nataru bersamaan dengan libur panjang sekolah dan informasi tol Solo Yogyakarta dibuka 20 Desember.
“Akan ada rekayasa lalu lintas dan disesuaikan dengan perkembangan terakhir di lapangan,” ujar Iptu Jayeng
Sedangkan Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta, Sigit Saryanto menyampaikan pada masa libur nataru diperkirakan jumlah penumpang bus di Terminal Giwangan naik sekitar 10 persen. Dari biasanya secara keseluruhan sekitar 200.000 penumpang saat libur nataru bisa mencapai sekitar 223.000. Untuk penumpang yang berangkat biasanya ke Surabaya, Denpasar, Jakarta, Lampung, Bengkulu, Palembang.
“Per tanggal 20 Desember ini sudah ada kenaikan sekitar lima persen. Kita perkirakan puncaknya pada hari 22-23 Desember. Kami siapkan untuk PO bus dan armada seperti ramp check. Jika ada kekurangan armada, kemacetan dan halangan-halangan lain yang bersifat force major , kami suruh untuk menyiapkan armada pengganti bisa pakai bus pariwisata, dengan menerbitkan izin insidentil. Kami juga buka pos kesehatan dan pos informasi supaya penumpang atau masyarakat tidak bingung,” terang Sigit.

 
							 
							