PURBALINGGA, Cakram.net – Dalam Peringatan Khotmil Qur’an dan Isra’ Mi’raj di Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlatul Muta’allimin Al Aziziyyah, Desa Toyareja, Kecamatan Purbalingga, Sabtu 11 Januari 2025, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menyoroti tantangan era digital yang kian kompleks.
Acara tersebut berlangsung khidmat dengan berbagai penampilan santri, termasuk drama bertema sosial yang menyentuh isu-isu modern.
Bupati Tiwi dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya peran aktif orang tua dan pendidik dalam mendampingi anak-anak di tengah derasnya arus teknologi.
Ia menilai, meskipun teknologi membawa banyak kemudahan, tanpa pengawasan yang tepat, hal ini dapat menjadi pintu masuk bagi pengaruh-pengaruh negatif.
“Teknologi bisa menjadi sahabat atau musuh, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Dengan pendampingan yang baik, anak-anak kita bisa memanfaatkan teknologi untuk belajar dan berkarya. Namun, tanpa itu, mereka mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya kita,” tegasnya.
Bupati juga menekankan bahwa nilai-nilai agama dan budaya lokal adalah fondasi penting dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan berdaya saing.
“Di tengah kemajuan zaman, bekal keagamaan dan kearifan lokal menjadi benteng utama bagi anak-anak kita untuk menyaring informasi dan pengaruh dari luar,” imbuhnya.
Dalam acara tersebut, Bupati Tiwi juga mengapresiasi rencana pendirian Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Aziziyah di Desa Toyareja, yang diyakini akan menjadi wadah penting dalam membentuk generasi muda berakhlak mulia dan berwawasan keislaman.
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah daerah memberikan bantuan dana pembangunan untuk madrasah tersebut.
“Pendidikan yang berbasis agama seperti ini akan sangat membantu dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moral dan karakter kuat,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh para santri, pengasuh pondok pesantren, tokoh agama, orang tua santri, dan masyarakat sekitar.
Dengan penuh semangat, Bupati Tiwi mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak di era digital. (SM)