Dampak Cuaca Ekstrem, Produksi Kopi Turun Namun Harga Stabil

MAGELANG, Cakram.net – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Magelang dalam beberapa bulan terakhir tidak hanya menyebabkan banjir dan tanah longsor, tetapi juga membawa dampak negatif pada sektor perkebunan. Salah satu yang terdampak adalah produksi kopi.

Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang, Istanto, dan beberapa petani mengungkapkan hujan lebat dan angin kencang sejak awal musim penghujan telah menyebabkan bunga kopi berguguran sebelum sempat berkembang menjadi buah. Akibatnya, hasil panen berkurang.

“Biasanya, buah kopi tumbuh rapat dalam satu tangkai, tetapi sekarang jarang-jarang atau ngrontil dalam istilah petani. Produksi turun drastis,” ujar Istanto, warga Truni, Windusari, dilansir dari magelangkab.go.id, Rabu 5 Februari 2025.

Hal serupa diungkapkan Ketua Kelompok Tani Dadi Makmur Dusun Tukung Desa Ngemplak, Nur Cholis yang mengatakan hujan lebat dan angin kencang tak sekedar membuat bunga kopi rontok tapi juga dahan-dahan patah dan daunnya meranggas.

Sanusi, petani kopi dari Desa Petung memperkirakan dampak negatif cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan penurunan produksi kopi mencapai 30 persen. Namun di tengah berkurangnya hasil panen, harga kopi tetap stabil, walaupun sempat mengalami kenaikan selama musim liburan.

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *