UNGARAN, Cakram.net – Warga Dusun Tompo Gunung, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang secara swadaya membuat bilik sterilisasi untuk mencegah penyebaran COVID-19 di dusun tersebut. Karena banyak warga dari luar dusun yang keluar masuk ke Tompo Gunung.
Konstruksi bilik strelisasi terbuat dari kerangka kayu berdinding dan beratap plastik. Bilik ini didirikan di lapangan Tompo Gunung yang terletak di pinggir jalan masuk dusun. Askes jalan masuk dusun juga dipasang portal yang dijaga warga secara bergiliran.
Setiap ada orang datang ke Tompo Gunung diminta masuk bilik sterilisasi untuk disemprot disinfektan melalui kipas angin air yang dilengkapi sebuah kotak berisi cairan disinfektan. Ada dua kipas angin air di bilik sterilisasi. Di bilik sterilisasi juga disediakan hand sanitizer untuk cuci tangan.
“Ide awal pembuatan bilik sterilisasi ini muncul dari warga yang juga anggota Polres Semarang. Hasil musyawarah dengan tokoh masyarakat termasuk pembina komunitas anak rantau dan karang taruna Tompo Gunung disepakati membuat bilik sterilisasi. Ini murni swadaya warga karena desa tidak ada anggaran,” ungkap Kades Kalongan, Yarmuji, Jumat (27/3/2020).
Menurut Yarmuji, pembuatan bilik sterilisasi bagian upaya komunitas anak rantau dari Dusun Tompo Gunung untuk mencegah penyebaran COVID-19. Apalagi banyak warga Tompo Gunung yang bekerja merantau di luar kota termasuk di daerah pandemi COVID-19.
“Ada seratusan warga di sini yang kerjanya merantu ke luar kota, mereka tersebar di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Mereka yang dalam waktu dekat ini akan pulang merasa prihatin dengan wabah corona, sehingga sepakat untuk swadaya membuat bilik sterilisasi,” bebernya.
Yarmuji berharap pembuatan bilik sterilisasi ini dapat menginisiasi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa.
Pembina Komunitas Anak Rantau dan Karang Taruna Dusun Tompo Gunung, Putut Asrori (46) menambahkan, pembuatan bilik sterilisasi itu sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. Sebab banyak warga Tompo Gunung yang bekerja di luar kota yang merupakan daerah pandemi COVID-19.
“Awalnya memang keberatan dan agak sulit menyadarkan warga karena warga kampung masih awam. Tapi setelah kita berikan pemahaman warga tidak keberatan dibuat bilik sterilisasi,” ujarnya.
Asrori menuturkan, pihaknya bersama Kades Kalongan terus mengedukasi warga agar menjaga kebersihan untuk mencegah penularan COVID-19.
“Kita membuat bilik sterilisasi untuk mencegah penularan virus corona. Pembuatan bilik sterilisasi menghabiskan biaya sekitar Rp 18 juta dari hasil swadaya warga. Mulai Kamis (26/3/2020) kemarin bilik ini sudah digunakan,” imbuhnya.
Seorang sopir truk, Saefudin (40) warga Klesem, Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas yang kebetulan datang ke dusun Tompo Gunung mengaku tidak keberatan saat dihentikan dan diminta warga masuk bilik sterilisasi. “Ini sangat bagus sekali, ada pencegahan penyebaran COVID-19. Selain disemprot disinfektan disedikan hand sanitizer untuk cuci tangan,” ucapnya. (dhi)