UNGARAN, Cakram.net – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi meluncurkan program Padat Karya Polda Jateng Peduli Buruh berupa budi daya ikan lele pada kolam terpal di RT 03 RW 03 Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Senin (6/7/2020). Program ini untuk membantu para buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dampak COVID-19 di Jawa Tengah.
“Budi daya ikan lele untuk buruh dilaksanakan kerja sama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah. Program padat karya ini untuk menanggulangi dampak COVID-19 bagi pekerja yang tergabung dalam asosiasi pekerja,” kata Kapolda usai peluncuran program padat karya di Langensari.
Kapolda meminta para kapolres menggali potensi di wilayahnya masing-masing dalam rangka saintific problem solving (penyelesaian masalah secara ilmiah) COVID-19. Sasarannya adalah masyarakat terdampak COVID-19 khususnya para buruh.
“Ini launching awal, kita segera running di tempat-tempat lain karena kita tidak tahu COVID -19 sampai kapan. Meskipun COVID-19 dari aspek kesehatan, namun memiliki implikasi terhadap ekonomi serta Harkamtibmas (pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat) di wilayah kita,” jelasnya.
Kapolda mengaku sudah memerintahkan seluruh polres di Jawa Tengah untuk melakukan kegiatan padat karya serupa. Khususnya di kabupaten/kota yang terdapat perusahaan dan asosiasi pekerja atau buruh.
“Kalau program ini bisa diciptakan antara Polda Jateng dengan serikat pekerja nasional serta stake holder lain termasuk dinas perikanan dan pemda, tidak ada problem solving inti yang tidak bisa kita selesaikan secara bersama-sama. Kita akan membuat TR (telegram rahasia) kepada para kapolres agar merapat ke bupati untuk membuat program ini,” tegasnya.
Selain di Kabupaten Semarang, program padat karya Polda Jateng peduli buruh juga dilaksanakan di Kota Semarang dan Jepara. Total ada puluhan ribu benih ikan lele yang dibantukan kepada buruh korban PHK dampak COVID-19. Budi daya ikan lele tersebut diaplikasikan pada kolam terpal.
Sementara itu, Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jateng, Sutarjo menyebutkan ada sekitar 20 ribu buruh anggota SPN di Jawa Tengah yang dirumahkan dampak COVID-19. Sedangkan buruh terkena PHK sekitar 1.900-an orang.
“Adanya program dari Kapolda Jateng ini sangat membantu untuk meningkatkan taraf hidup teman-teman yang dirumahkan dan terkena PHK. Kami berharap program ini bisa dilakukan di seluruh wilayah Jawa Tengah, karena banyak buruh yang dirumahkan dan terkena PHK dampak COVID-19,” ujarnya. (dhi/Cakram)
