Sembilan Pasien COVID-19 di Kulon Progo Sembuh

KULON PROGO, Cakram.net  – Sebanyak sembilan pasien konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan sembuh, sehingga total yang sembuh sebanyak 87 orang dari 159 orang yang terpapar corona.

Juru Bicara Gugu Tugas Percepetan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Jumat (25/9/2020) mengatakan sembilan pasien yang sembuh adalah K-119 warga Pengasih, KP-131 warga Kokap, KP-60 warga Kokap, KP-61 warga Temon, KP-98 warga Wates, KP-67 warga Temon, KP-133 warga Kokap, KP-144 warga Samigaluh, dan KP-135 warga Kokap.

“Hari ini, ada sembilan yang sembuh. Semoga pasien lainnya juga segera sembuh,” katanya.

Di sisi lain, lanjut Baning, di hari yang sama ada dua pasien baru positif COVID-19, yakni KP-157, adalah perempuan berumur 26 tahun, warga Kokap, yang memiliki riwayat kontak dengan KP-101, dan KP-158, perempuan berumur 7 tahun, warga Kokap, memiliki kontak dengan KP-101.

“Dua pasien tersebut menjalani isolasi mandiri, dan berasal dari Klaster Arisan Tlogolelo,” katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo, hingga saat ini, total suspect sebanyak 2.156 dengan rincian 12 probable meninggal dunia, 158 konfirmasi, dan 1.986. Dari 158 pasien konfirmasi COVID-18 dirinci 17 isolasi di rumah sakit, 50 isolasi mandiri, 87 sembuh, dan empat meninggal dunia.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Hal ini demi pencegahan penyebaran COVID-19,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan di Kulon Progo ada lima klaster besar yang menyebabkan penyebaran COVID-19 tinggi. Kelima klaster tersebut yakni Klaster Lendah menyumbang 11 orang, Klaster Srikayangan menyebabkan 11 orang, Klaster Palihan menyebabkan tujuh orang, Klaster Gunung Gempal 13 orang, dan Klaster Arisan Tlogolelo 27 orang.

Saat ini, kata dia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo memiliki dua tantangan besar dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19 yang meluas, yakni masih berlangsungnya penularan di Klaster Arisan Kokap, dan risiko terjadi klaster baru di Pondok Pesantren Nurul Haromain Sentolo.

“Semoga tidak ada tambahan klaster baru di Kulon Progo,” ucapnya. (Ant/Cakram)

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *