UNGARAN, Cakram.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menyiapkan 6.300 rapid tes antigen gratis untuk melakukan skrining bagi pemudik dan pendatang dari luar daerah ke Kabupaten Semarang. Ribuan rapid tes antigen tersebut didistribusikan ke 26 puskesmas di Kabupaten semarang dan disiapkan di posko skrining pemudik di rest area jalan tol yang berada di wilayah Kabupaten Semarang.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, sebagian masyarakat ada yang nekat mudik ke berbagai daerah kendati pemerintah pusat secara resmi melarang masyarakat mudik pada Idul Fitri tahun ini.
“Dari laporan Satgas Jogo Tonggo di tingkat desa/kelurahan sudah ada 233 orang pemudik dan pendatang dari luar daerah di Kabupaten Semarang,” ungkapnya, Sabtu 8 Mei 2021.
Pemkab Semarang, lanjut Bupati, menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk mengendalikan dan mengurangi penularan Covid-19. Salah satunya menyiapkan 6.300 alat rapid antigen secara gratis untuk 26 puskesmas maupun posko skrining pemudik di rest area jalan tol yang ada di wilayah Kabupaten Semarang.
“Pemudik maupun pendatang yang tidak bisa menunjukkan surat keterangan negatif Covid-19 akan dilakukan rapid tes antigen gratis oleh petugas puskesmas terdekat,” jelasnya.
Menurut Bupati, Pemkab Semarang juga menyiapkan rumah singgah sebagai tempat isolasi jika ada pemudik di Kabupaten Semarang terkonfirmasi positif Covid-19. Rumah singgah tersebut yakni di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Pemprov Jawa Tengah di Suwakul, Hotel Garuda di Kopeng dan Rusunawa Pringapus.
Bupati memastikan sebanyak 233 orang pemudik dan pendatang dari luar daerah yang masuk ke Kabupaten Semarang tidak ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. Satgas Jogo Tonggo maupun Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan telah melaporkan bahwa pemudik dan pendatang tersebut sudah dilakukan pemeriksaan skrining rapid antigen.
“Dari skrining tersebut hasilnya negatif semua, tidak ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun kita tidak boleh lengah, upaya pengawasan terhadap masuknya pemudik ke Kabupaten Semarang tetap harus diintensifkan hingga di level lingkungan terkecil di masyarakat,” tandasnya.
Bupati mengimbau seluruh warga Kabupaten Semarang untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan serta SOP pencegahan Covid-19 demi keamanan diri sendiri maupun orang lain selama beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan. Terlebih Kabupaten Semarang saat ini masih masuk zona oranye Covid-19.
“Kami minta masyarakat yang ada di pusat perekonomian, tempat wisata dan tempat- tempat umum untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya. (dhi)