UNGARAN, Cakram.net – Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan saat ini porang menjadi primadona karena harga jualnya cukup tinggi dan menguntungkan bagi petani. Di Kabupaten Semarang, hasil panen perdana tanaman porang cukup bagus.
“Hasil panen tanaman porang seluas satu hektare diperoleh 75 ton porang. Saat ini harganya berkisar Rp7.500 per kilogram, kemarin sempat Rp14.000 per kilogram. Meski harganya turun, kalau hasil produksi bisa maksimal maka petani akan lebih sejahtera,” kata Bupati usai menghadiri panen perdana tanaman porang di Desa Tukang, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jumat 18 Juni 2021.
Dikatakan Ngesti, di lahan Desa Tukang ada 15.000 pohon porang yang dipanen. “Pabelan ini bisa menjadi sentra. Ada juga lahan di Tuntang, Banyubiru, dan Ungaran. Sementara untuk pengolahan chip porang ada di Jambu dan Karangjati dengan kapasitas 5 ton per hari dan di Tengaran mencapai 20 ton per hari,” kata Ngesti.
Bupati menjelaskan, pertanian menjadi salah satu unggulan Kabupaten Semarang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain tanaman porang, Pemkab Semarang mengupayakan ekspor talas bening dan jeruk lemon.
“Petani tidak perlu ragu menanam porang karena bisa menjadi alternatif untuk lahan marjinal atau sering diserang hama. Petani harus yakin karena saat ini investor sudah mulai masuk. Untuk tanaman padi yang produktif dapat diteruskan,” jelasnya.
Kata Bupati, Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang saat ini intensif melakukan komunikasi dengan perbankan untuk memberikan kemudahan akses permodalan bagi petani. Hal itu sebagai upaya mendorong petani agar lebih produktif menanam porang.
“Kami mengupayakan kemudahan modal KUR (kredit usaha rakyat) dari perbankan untuk petani porang,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang Wigati Sunu menambahkan saat ini tanaman porang sudah ada di 14 kecamatan. Total luas lahan untuk tanaman porang berkisar 165 hektare, sekitar 15 hektar di antaranya sudah panen.
“Harga porang kisaran Rp7.500 per kilogram. Porang ini sangat menjanjikan karena pembeli dari pabrikan sampai datang ke lahan untuk transaksi,” ungkapnya.
Menurut Sunu, petani akan mendapatkan keuntungan cukup bagus bila serius menanam dan merawat tanaman porang.
Sementara itu, Kades Kadirejo selaku inisiator penanaman porang, Riyadi menuturkan tanaman porang dapat menjadi pemantik para petani milenial. Sebab tanaman ini menghasilkan keuntungan yang nyata.
“Adanya kesejahteraan dan keuntungan yang nyata dari hasil bertani porang tentu mereka akan semakin semangat,” ujarnya. (dhi)