PURBALINGGA, Cakram.net – Aroma rumput basah di Lapangan GOR Goentoer Darjono seolah membawa kembali kenangan lama bagi remaja Purbalingga.
Setelah bertahun-tahun merindukan atmosfer kompetisi sepak bola antar sekolah, akhirnya harapan itu terjawab.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menjawab kerinduan tersebut dengan menggelar Turnamen Sepak Bola Pelajar Putra Piala Bupati 2024 antar SMA/SMK/MA se-Kabupaten Purbalingga di Lapangan Sepak Bola GOR Goentoer Darjono pada Senin 2 September 2024.
Turnamen Sepak Bola Pelajar ini membuat impian-impian yang tertunda kini mendapat panggung nyata.
Bukan hanya sekedar turnamen, ini adalah simbol dari harapan dan perjuangan anak-anak muda Purbalingga. Sejak lama, mereka merindukan kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka di lapangan hijau, seperti yang tercermin dalam pesan-pesan mereka yang terpampang di sudut-sudut GOR selama gelaran Ketua DPRD Cup.
Hari ini, impian itu hidup kembali, tak hanya sebagai turnamen tetapi juga sebagai arena bagi mereka untuk membuktikan diri.
“Dulu saya membaca tulisan kecil di sudut lapangan saat Ketua DPRD Cup berlangsung. Pesannya sederhana: ‘Kapan turnamen SMA/SMK/MA?’. Hari ini, kita lihat sendiri, Bupati Tiwi telah menjawabnya,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga, HR. Bambang Irawan, dengan nada penuh kebanggaan.
Tak hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang masa depan. Bambang Irawan menegaskan bahwa ini bukan sekadar ajang bertanding, tetapi juga peluang bagi talenta muda untuk ditemukan dan dibina lebih lanjut.
Bakat-bakat yang bersinar akan dipertimbangkan untuk direkrut oleh Askab PSSI Purbalingga, membawa mereka ke pusat pelatihan yang lebih profesional.
Pada pertandingan pembuka, lapangan seolah menjadi saksi dari adu gengsi antara dua tim besar, SMA Negeri 1 Kutasari dan SMA Ma’arif Karanganyar.
Suara sorak-sorai penonton menyatu dengan dentuman bola, membuat setiap detik terasa penuh ketegangan.
Di tengah intensitas tinggi, hanya satu gol yang tercipta, dan itu cukup untuk membawa SMA Ma’arif Karanganyar meraih kemenangan tipis 0-1.
Namun, bukan skor yang menjadi sorotan, melainkan semangat juang dan sportivitas yang ditunjukkan oleh kedua tim.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, R. Budi Setiawan, mengungkapkan tingginya antusiasme pelajar dalam turnamen ini.
“Ketika pendaftaran dibuka, 30 tim langsung mendaftar, menunjukkan betapa besar kerinduan ini,” ungkapnya.
Turnamen ini lebih dari sekedar pertandingan sepak bola. Ia adalah simbol kebangkitan, ajang pembuktian, dan ruang bagi generasi muda untuk meraih mimpi-mimpi mereka.
Semangat yang membara di GOR Goentoer Darjono bukan hanya milik mereka yang bertanding, tetapi juga seluruh remaja Purbalingga yang memandang lapangan hijau dengan harapan besar di mata mereka.
