Akal Imitasi Merebak, Insan Pers Diminta Setia pada Kode Etik Jurnalistik

Selaras, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng Amir Mahmud mengatakan, di era bombardir teknologi informasi, dunia pers dihadapkan pada realita Akal Imitasi (AI). Di satu sisi, hal tersebut mempermudah tugas, namun di sisi lain bisa menjadi tantangan.

Oleh karenanya, ia meminta insan pers tidak memusuhi AI.

“Kualitas etika dan juga konsistensi harus tetap kita rawat. Bagi jurnalis dan pengelola media, AI dijadikan sebagai hal yang membuat produk jurnalistik semakin baik, berkualitas, dan bukan sebaliknya,” tuturnya.

Tokoh pers senior Jateng, Soetjipto mengatakan, saat ini informasi didapatkan dengan mudah lewat AI. Meski demikian, ia berpesan agar para jurnalis tetap setia pada kode etik jurnalistik.

“Teknologi informasi komunikasi boleh berubah, tapi satu yang tak boleh berubah, yakni kesetiaan pada kode etik jurnalistik jangan pernah berubah,” pungkas Soetjipto yang telah berkecimpung di dunia pers sejak 1960-an. (*)

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *