Gubernur Jateng Instruksikan Tutup 3 Tanggul Jebol di Grobogan Maksimal 2 Hari

Harapannya, tak akan terjadi lagi jebol terlebih lagi di momen-momen penting seperti Idul Fitri beberapa pekan lagi. Ia menekankan, jika BBWS butuh alat maka Pemprov Jateng bakal mengupayakan.

Langkah kedua, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk normalisasi tanggul. Ia khawatir tanpa normalisasi maka tanggul akan kembali jebol. Ketiga adalah melakukan modifikasi cuaca agar saat masa perbaikan tanggul maka curah hujan berkurang. Modifikasi cuaca dilakukan setelah koordinasi denhan BMKG.

“Setelah jebolnya ditutup, maka dilakukan normalisasi. Alokasi anggaran dari pusat. Kemudian modifikasi cuaca,” jelasnya.

Penyebab utama jebolnya tanggul ini karena intensitas curah hujan ekstrem di wilayah hulu Rawapening. Intensitas mencapai 160,5 mm atau lebih dari 150mm sebagai batas status ekstrem.

Ahmad Luthfi juga mengimbau agar warga tak menanam tanaman di sepanjang tanggul maupun mendirikan bangunan. Akar pepohonan disebutnya merusak tanggul. Pihaknya akan kerjasama dengan Babinkamtibmas, Babinsa dan Kades agar menyosialisasikan serta menertibkan.

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *