Pemkab Gunung Kidul Serahkan Mobil Operasional untuk RSUD Saptosari

GUNUNGKIDUL,Cakram.net – Pemkab Gunungkidul menyerahkan mobil operasional untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari guna mendukung rencana pengoperasian rumah sakit tipe D yang berada di perbatasan Bantul.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, pengadaan kelengkapan sarana dan prasarana di antaranya mobil operasional merupakan konsekuensi atas berdirinya RSUD Saptosari.

Kendaraan operasional yang diberikan, di antaranya mobil ambulans emergency, mobil jenazah, dan kendaraan operasional bagi direktur.

“Pengadaan mobil tersebut dilakukan untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi masyarakat jika nanti rumah sakit beroperasi,” kata Badingah.

Ia mengatakan RSUD Saptosari merupakan salah satu bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama di daerah selatan.

Saat ini proses penyelesaian pembangunan RSUD terus dipercepat agar dapat segera dimanfaatkan. Pendirian rumah sakit yang cukup dekat dengan destinasi wisata di kawasan selatan Gunungkidul juga bertujuan agar lebih terjangkau jika terjadi kegawatdaruratan.

“Kami berharap fasilitas kendaraan dapat menunjang kelancaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Saptosari, Eko Darmawan mengatakan Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) juga telah menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia (SDM), khususnya tenaga medis bagi rumah sakit tipe D ini. Selain itu, melengkapi berbagai fasilitas penunjang lainnya.

Tahap awal difungsikan sebagai rumah sakit tipe D dengan kapasitas 60 tempat tidur. Saat ini sedang proses izin operasional.

Ia berharap dalam satu hingga maksimal tiga bulan ke depan rumah sakit yang berada di lahan seluas empat hektare ini akan resmi beroperasi. Fasilitasnya ada ruang VIP, Kelas 1, II dan III. Ke depan diharapkan tidak hanya menjadi tipe D, namun meningkat kriterianya.

“RSUD Saptosari belum beroperasi secara resmi karena masih menunggu izin operasional,” kata Eko.

Namun demikian, kata Eko, manajemen RSUD Saptosari telah dimanfaatkan sebagai isolasi Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif rapid test. (Ant/Cakram)

 

 

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *