Yogyakarta Intensif Lakukan Pelacakan Penularan COVID-19 dari Semua Klaster

YOGYAKARTA,Cakram.net – Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menindaklanjuti terkonfirmasinya sejumlah klaster penularan COVID-19 di DIY dengan mengintensifkan pelacakan kontak dari semua klaster. Upaya ini dilakukan termasuk pula potensi penularan dari satu swalayan di Kabupaten Sleman.

“Kota Yogyakarta dengan luas yang terbatas dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman dan Bantul menjadikan potensi penularan sangat mudah. Kami pun terus berkoordinasi dengan seluruh kabupaten di DIY untuk proses tracing,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya, Rabu (6/5/2020).

Hingga Selasa (5/5), di Kota Yogyakarta terdapat tambahan enam kasus positif COVID-19 yang seluruhnya berasal dari klaster gereja.

Tambahan kasus tersebut juga tidak terlepas dari hasil pelacakan terhadap pasien positif di Kota Yogyakarta yang kebetulan pernah mengikuti pertemuan gereja di Jakarta yang kemudian berlanjut di Semarang dan di Yogyakarta.

Selain itu, terdapat tambahan lima pasien dalam pengawasan (PDP). Beberapa di antaranya dicurigai terpapar setelah menerima tamu dari berbagai daerah, namun ada juga yang dicurigai terpapar di tempat kerja yaitu di salah satu swalayan di Kabupaten Sleman. Swalayan tersebut kini sudah ditutup dan karyawan menjalani tes cepat.

“Untuk PDP dan warga yang melakukan kontak dekat akan menjalani rapid test. Jika hasilnya reaktif, maka akan dilakukan isolasi dan warga tersebut menjalani uji swab,” katanya.

Tri menambahkan beberapa klaster penularan lain yang sudah muncul di DIY seperti dari jamaah tabligh juga tetap ditelusuri.

“Jika ditemukan, maka akan langsung lakukan rapid test,” katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan mobilitas orang keluar masuk ke Kota Yogyakarta sangat terbuka.

“Makanya, tracing harus terus dilakukan dan dilanjutkan dengan rapid test. Tujuannya untuk bisa mendeteksi kondisi penularan virus corona sudah sampai sejauh mana,” katanya.

Ia menyebut tes cepat COVID-19 di Kota Yogyakarta memang lebih banyak ditujukan untuk hasil pelacakan dari kasus-kasus yang sudah muncul dan bukan dilakukan secara terbuka seperti di kabupaten lain.

“Di beberapa klaster, memang tidak ditemukan warga yang berasal dari Kota Yogyakarta, tetapi kelompok-kelompok tersebut pernah menggelar acara di Yogyakarta,” katanya.

Saat ini, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta menyiapkan sekitar 2.000 tes kit untuk pelaksanaan tes cepat. (Ant/Cakram)

 

 

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *