Pemkab Banyumas Perpanjang Status Tanggap Darurat COVID-19

PURWOKERTO, Cakram.net – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali memperpanjang status tanggap darurat COVID-19 untuk kelima kalinya karena penularan virus corona jenis baru tersebut belum terkendali.

“Pasti (diperpanjang),” kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat dihubungi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (30/9/2020).

Menurut dia, salah satu pertimbangan perpanjangan status tanggap darurat COVID-19 tersebut adalah penyebaran dan/atau penularan COVID-19 di Kabupaten Banyumas sampai saat ini dinyatakan belum terkendali berdasarkan hasil perhitungan dan analisis angka reproduksi efektif (Rt) dari tenaga ahli Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, serta kajian di lapangan oleh Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk selalu disiplin melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang meliputi mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memakai masker saat beraktivitas di luar, serta menjaga jarak atau menghindari kerumunan.

“Selain untuk melindungi diri sendiri, disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan juga untuk melindungi orang lain seperti balita, lansia, dan orang-orang yang memiliki penyakit penyerta atau kormobid,” katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan, daerahnya hingga saat ini masih masuk dalam zona oranye.

Menurut dia, hal itu disebabkan reproduksi efektif virusnya masih di atas angka 1.

“Bahkan, untuk ‘possitivity rate’ sempat melonjak hingga di atas 3 persen dan saat ini turun ke 2,6 persen,” katanya.

Berdasarkan data yang disajikan melalui laman covid19.banyumaskab.go.id per tanggal 30 September 2020, pukul 16.02 WIB, di Kabupaten Banyumas sejak terjadinya pandemi hingga saat ini tercatat sebanyak 533 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 346 orang atau 64,9 persen dinyatakan sembuh, 175 orang atau 32,8 persen masih dalam perawatan, dan 12 orang atau 2,3 persen telah meninggal dunia. (Ant/Cakram)

Bagikan:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *