Pasien COVID-19 di Kulon Progo Bertambah Enam Orang

KULON PROGO, Cakram.net – Pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam waktu 24 jam terakhir bertambah enam kasus baru, sehingga total di wilayah itu mencapai 255 pasien.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Minggu (8/11/2020), mengatakan enam pasien terkonfirmasi COVID-19 baru, adalah KP-250 (perempuan umur 46 tahun, warga Wates yang memiliki riwayat pelaku perjalanan Semarang dan menjalani isolasi mandiri), KP-251 (laki-laki berumur 53 tahun, warga Wates dan merupakan pelaku perjalanan dari Cibinong dan menjalani isolasi mandiri), KP-252 (perempuan berumur 43 tahun, warga Wates, merupakan pelaku perjalan dari Bekasi dan menjalani isolasi mandiri), KP-253 (laki-laki berumur 27 tahun, warga Girimulyo yang memiliki riwayat kontak KP-246/kasus kota dan menjalani isolasi mandiri).

Selanjutnya, KP-254 (peremppuan berumur 31 tahun, warga Pengasih yang memiliki riwayat kontak KP-247 dan isolasi mandiri), dan KP-255 (laki-laki berumur 53 tahun, warga Galur yang memiliki kontak konfirmasi pasien di Bantul dan menjalani isolasi mandiri).

“Ada total kasus sebanyak 255, yang berasal dari tambahan enam orang, tiga adalah pelaku perjalanan yang berdomisili di Kapanewon Wates, tiga lainnya merupakan kontak dengan kasus positif, baik kasus di Kulon Progo maupun luar Kulon Progo. Ketiga kasus ini berasal dari Kapanewon Girimulyo, Galur dam Pengasih,” kata Baning.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo, total suspect sebanyak 2.227, dengan rincian 25 meninggal dunia, 255 konfirmasi, 1.947 discarded. Dari 255 kasus tersebut, 200 sudah dinyatakan sembuh, tujuh orang meninggal, 11 dirawat di rumah sakit dan 37 lainnya isolasi mandiri, baik di Rumah Singgah Teratai maupun di rumah mereka masing-masing atau shelter desa.

“Dari 255 kasus tersebut tercatat ada enam ibu hamil, tiga di antaranya sudah melahirkan, bayi dalam kondisi negatif dan ibu kondisi OTG, sedangkan tiga lainnya belum dalam tahap melahirkan,” katanya.

Baning mengatakan sebanyak 60 persen dari kasus yang ada di Kulon Progo merupakan pelaku perjalanan. Oleh karena itu diharapkan masyarakat taat dalam melaksanakan protokol kesehatan, juga melakukan pemantauan para pelaku perjalanan, melakukan karantina kepada pelaku perjalanan yang tidak bisa menunjukkan hasil tes.

“Kami mengharapkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Kemudian bagi pelaku perjalan segera melakulan rapid tets bila diperlukan mengantispasi penyebaran COVID-19,” katanya. (Ant/Cakram)

Bagikan:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *