Razia Balap Liar, Polres Semarang Amankan 16 Motor

UNGARAN, Cakram.net – Sebanyak 16 sepeda motor dan 13 handphone diamankan sebagai barang bukti oleh tim gabungan Polres Semarang saat menggelar razia balap liar pada pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja akhir pekan lalu. Selain itu, polisi juga mengamankan 19 orang yang terdiri dari joki dan penonton balapan liar.

“Razia balap liar dilakukan pada Minggu (7/2/2021) sekira pukul 00.00 hingga 04.00 WIB. Dimana kita ketahui bersama bahwa balap liar ini kegiatan yang sangat meresahkan masyarakat,” jelas Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo saat konferensi pers di Mapolres Semarang, Senin (8/2/2021).

Kapolres mengungkapkan, ada beberapa lokasi yang sering digunakan aksi balap liar, yakni seputaran GOR Wujil, jalan depan Undaris, jalan depan kantor BPK, seputaran Merakmati, dan jalan lingkar Ambarawa di seputaran Kampung Rawa. Dalam balapan liar tersebut ada yang menggunakan taruhan.

“Kodenya ‘mainan’ bila ada taruhan, kalau tidak ada taruhan disebut ‘liaran’. Satreskrim juga melakukan pendalaman karena didapati ada yang membawa senjata tajam,” ungkapnya.

Menurut Kapolres, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap mekanik atau bengkel tempat pembalap liar mengubah bentuk asli sepeda motornya. Polisi sudah mendata tiga bengkel dan dua komunitas mereka, yakni Illegal Racing dan Ungaran Night Race.

“Pemeriksaan melibatkan Satreskrim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kita mengantisipasi adanya kendaraan yang digunakan untuk melakukan aksi kejahatan atau hasil curanmor, beberapa kendaraan tidak dilengkapi surat-surat karena sudah dimodifikasi,” bebernya.

Untuk kendaraan yang surat-suratnya lengkap, lanjut Kapolres, harus diubah ke bentuk standar pabrikan sebelum diambil oleh pemiliknya.

“Ini ada yang memakai knalpot brong, ban kecil, bentuk sudah dimodifikasi. Kendaraan harus sesuai standar saat keluar dari kantor polisi,” ujarnya.

Kapolres menegaskan, aksi balap liar sangat berbahaya jika dilakukan di jalan umum. Tidak hanya bahaya bagi pembalap karena tidak mengenakan pakaian yang aman, tapi juga berbahaya bagi penonton dan pengguna jalan lainnya.

“Mau balapan silahkan, tetapi jalan raya buka tempatnya. Ada sirkuit, silahkan beradu di sana karena sudah ada tempat khusus,” tegasnya. (dhi)

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *