UNGARAN, Cakram.net – Bupati Semarang Ngesti Nugraha terus mengingatkan kepada warganya untuk menaati protokol kesehatan (prokes) guna mengurangi penyebaran Covid-19. Karena hingga saat ini masih ditemukan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Semarang.
Hal itu disampaikan Bupati di sela penyerahan secara simbolis bantuan beras dari Kemensos bagi keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) di Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Kamis 29 Juli 2021. Ikut mendampingi Bupati antara lain Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo dan Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Loka Jaya Sembada.
“Bantuan beras akan diantarkan ke rumah-rumah warga penerima. Tujuannya agar tidak bergerombol dan berkerumun guna mengurangi penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Adapun penerima bantuan beras di Desa Pologobogo totalnya ada 434 kepala keluarga (KK). Rinciannya, sebanyak 215 KK penerima program PKH dan 219 penerima BST.
Bantuan beras juga diberikan kepada warga di 12 desa lain di wilayah Kecamatan Getasan. Meliputi Desa Batur, Getasan, Jetak, Kopeng, Manggihan, Ngrawan, Nogosaren, Samirono, Sumogawe, Tajuk, Tolokan dan Desa Wates.
Lebih lanjut Bupati mengungkapkan perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang puncaknya terjadi pada 5 Juli 2021. Saat itu ada sekitar 4.399 kasus aktif Covid-19.
“Kemarin angkanya sekitar 1.800 kasus aktif, ada penurunan sekitar 57 persen. Meski secara rata-rata sudah turun, tapi untuk kasus aktif harian belum stabil,” bebernya.
Bupati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama TNI/Polri, Satgas Covid-19 di tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, termasuk Satgas Jogo Tonggo yang telah berupaya maksimal untuk menekan penyebaran Corona di Kabupaten Semarang. Ia meminta Satgas Covid-19 di semua tingkatan agar terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan di masa pendemi Covid-19.
“Dari pemerintah daerah, dana desa, dana kelurahan memberikan bantuan sembako bagi warga yang isolasi mandiri. Ada juga bantuan vitamin dan obat-obatan dari puskesmas,” ujarnya.
Disinggung soal Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit, Bupati mengungkapkan antrean pasien Covid-19 di rumah sakit milik pemerintah daerah mulai mengalami penurunan.
“Di rumah sakit Gondo Suwarno Ungaran (RSUD Ungaran) yang sempat ada antrean sampai 17 pasien, kemarin kita cek hanya tiga pasien. Kemudian di rumah sakit Gunawan Mangunkusumo Ambarawa (RSUD Ambarawa) waktu itu antreannya sampai 26 pasien, kemarin kita cek hanya enam pasien,” katanya.
Kata Bupati, ada penambahan jumlah tempat tidur di rumah sakit milik Pemkab Semarang. Di RS Gondo Suwarno Ungaran tambah 20 tempat tidur, sedangkan di RS Gunawan Mangunkusumo ada penambahan 29 tempat tidur.
“Mulai hari ini ada penambahan tempat tidur di rumah sakit. Seandainya ada warga yang isoman harus dibawa ke rumah sakit diharapkan bisa terlayani secara maksimal,” jelasnya. (dhi)