BOYOLALI, Cakram.net – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali mendorong masyarakat melakukan pembersihan lingkungan dan gerakan pemberatasan sarang nyamuk (PSN). Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kota Susu.
“DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti di jumpai di daerah tropis seperti Indonesia termasuk Boyolali,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, dilansir dari boyolali.go.id, Rabu 28 September 2022.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD. Antara lain karena kekebalan tubuh masyarakat yang rendah, populasi nyamuk penular yang banyak ditemukan di musim hujan, genangan air di tempat-tempat tertentu dan lainnya. Pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yakni dengan cara PSN menggunakan metode menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas atau yang lebih dikenal dengan 3M Plus.
Dia mengatakan kasus DBD di Boyolali sejak Januari hingga September 2022 ini, sudah sebanyak 194 kasus dan tiga orang di antaranya meninggal dunia.
“DBD di wilayah Boyolali, kasus DBD tertinggi pada Januari mencapai 41 kasus kemudian Juni menurun menjadi 23 kasus dan kembali naik pada Juni mencapai 25 kasus,” ungkapnya.