Uji Kompetensi Warga Belajar Paket C Dukung Kemandirian Ekonomi

“Peserta berasal dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang kurang mampu, pindahan dari sekolah formal, dan santri pondok pesantren. Program ini memberikan bekal agar mereka dapat melanjutkan pendidikan atau langsung terjun ke dunia kerja dengan keterampilan yang kompeten,” ujar Sudijarto.

Ia mengungkapkan UPT SPNF SKB Kota Yogyakarta memiliki dua jenis kelas yakni reguler dan karyawan. Kelas reguler mengintegrasikan tatap muka, tutorial, dan belajar mandiri, sementara kelas karyawan mengadopsi metode Blended Learning yang fleksibel.

“Program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak dapat melanjutkan pendidikan formal. Disini kami memberikan berbagai keterampilan, seperti menjahit, tata boga, membatik dan ecoprint, teknologi informasi, serta musik. Keterampilan ini dirancang agar lulusan memiliki kompetensi tambahan yang diakui secara nasional,” tuturnya.

Program yang diikuti oleh beragam peserta didik dengan rata-rata berusia 18 hingga 30 tahun untuk kelas reguler. Hingga saat ini, lulusan program Paket C di SKB Kota Yogyakarta telah membuahkan hasil yang cukup membanggakan. Sebanyak 46 siswa berhasil masuk perguruan tinggi negeri, 137 siswa bekerja di sektor swasta, 35 membuka usaha mandiri, dan 22 orang menjadi ASN.

Plt Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat dan PAUD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Hasyim, mengatakan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan pendidikan berkualitas dan keterampilan praktis bagi masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan akses pendidikan kesetaraan.

Sharing:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *