GROBOGAN – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen berharap agar para santri mampu untuk aktif mengembangkan usaha hingga merambah pasar digital, serta meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar global.
Hal itu disampaikan sela acara deklarasi dan pelantikan Pengurus Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) Grobogan di Pendapa Kabupaten Grobogan, Selasa (22/12/2020).
“Pada era sekarang Hipsi harus memiliki pasar digital, dimulai dari kerja sama dengan yang sudah ada seperti Shopee, Gojek, Grab dan sebagainya. Ini harus disinkronkan dan bekerja sama, atau mungkin para santri memiliki ide-ide yang handal sehingga bisa mendobrak pasar lebih luas,” ujarnya, dilansir dari laman Humas Jateng, Rabu (23/12/2020).
Besarnya jumlah santri dan pondok pesantren di Jawa Tengah, merupakan potensi kekuatan ekonomi berbasis ponpes yang harus dikembangkan. Apalagi terdapat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di masing-masing daerah, dengan potensi pemasaran yang luas dan beragamnya produk.
Menurutnya, masa Pandemi COVID-19 adalah waktu yang tepat bagi anggota Hipsi untuk mempromosikan produk unggulan daerah secara online dikarenakan jangkauan yang luas hingga lintas negara. Selain itu, berbelanja online juga diminati oleh sebagian besar masyarakat.
“Selain produk UMKM berbasis ponpes, kita ada kopi Brebes yang berasal dari daerah dataran tinggi Bumiayu dengan citarasa khas. Kemudian di Temanggung dengan beragam pengolahan singkong, lalu Grobogan dengan komoditas unggulan kedelai terbaik. Tidak hanya produk pangan, Hipsi juga bersama-sama mengembangkan sektor pertanian, kerajinan, dan sebagainya,” terangnya.
Selain itu Taj Yasin yang juga sebagai Dewan Kehormatan Hipsi Jateng berharap, antara Hipsi dan Pemprov Jateng mampu bersinergi dalam menghasilakn program yang meningkatkan kualitas ekonomi kerakyatan, termasuk di ponpes.
“Saya berharap Hipsi bekerjasama dengan UMKM ponpes maupun di masyarakat umum, memberikan pelatihan pengemasan produk yang menarik, meningkatkan kualitas produk, dan membantu memasarkan produk ke pasar lebih luas dan membantu membuat izin usaha serta sertifikat halal,” jelasnya.
Selain itu, beragam program yang dikembangkan Hipsi. Diantaranya, mendirikan program Wisata Hutan Mini Pancasila di Kedungjati, memberikan pelatihan kepada kaum santri secara rutin setiap bulan bersama Dinas Pertanian Jawa Tengah. Bahkan Hipsi area barat Jateng, sudah mendirikan toko atau minimarket yang nantinya menjadi pusat dari produk UMKM. (Cakram)