Oleh: Amin Fauzi, Koordinator Daerah Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD) Rembang
KPU RI telah menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2024 pada Minggu (2/7/2023). Berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi DPT tingkat nasional, jumlah DPT mencapai 204.807.222 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 203.056.748 pemilih ada di dalam negeri dan 1.750.474 pemilih ada di luar negeri.
Menariknya, dari jumlah DPT yang ditetapkan; KPU RI menyebut generasi milenial mendominasi pemilih pada Pemilu 2024, dengan jumlah 68.822.389 orang atau 33,60 persen dari total (DPT). Bahkan, Gen X menyusul di posisi kedua dengan 57.486.482 orang atau 28,07 persen.
Statistika pemilih ini menarik. Pasalnya, jumlah pemilih milenial bisa cukup signifikan untuk berkontribusi dalam suara elektoral pada perhelatan besar lima tahunan tersebut. Maka, ketagori pemilih milenial itu perlu didekati baik agar suara mereka tidak terbuang sia-sia.
Karekter Pemilih Millenial
Sebab, generasi milenial ini memiliki karakter yang unik. Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI), Erwin Panigoro bersama timnya pernah membuat penelitian mengenai perilaku generasi Milennials terhadap Pemilu 2019. Riset yang dilakukan secara kualitatif tersebut dengan menggunakan metode survey online di tiga kota besar di Indonesia.
Hasil dari riset tersebut, karakter pemilih milennials berdasarkan pengetahuan dan partisipasi politiknya dapat dikelompokkan ke dalam empat kuadran, yakni doubtfulness, open minded, apathetic, dan modest. Dalam kuadran pertama dengan tingkat partisipasi rendah dan pengetahuan tinggi, doubtfulness didefinisikan sebagai orang-orang yang belum mendapatkan satu pilihan yang pasti, sehingga dari perspektif politik, kelompok ini dikenal sebagai swing voters.