Akibatnya, lanjut Edy, banyak peternak dan pengepul susu di Getasan yang melakukan protes dengan membagi-bagikan susu secara gratis kepada warga. Kondisi ini paling parah sepanjang sejarah peternakan sapi perah di Getasan.
“Sebenarnya mutu susu segar dari petani telah memenuhi standar nasional Indonesia yakni standar total solid 11,5 persen. Namun ada IPS yang meminta diatas 12 persen,” jelasnya.
Untungnya, dari hasil pertemuan para peternak, pemangku kepentingan persusuan nasional dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI pada Senin 11 November 2024, kuota pembelian susu oleh IPS direncanakan kembali normal per Kamis mendatang.
Sementara itu, Plt Bupati Semarang Basari menegaskan gejolak persusuan nasional kali ini menjadi momentum untuk memperbaiki pengelolaan peternakan sapi perah di Kabupaten Semarang. (dhi)