DPD PDIP Jateng Sebut Ganjar Terlalu Ambisi Nyapres, Bambang Pacul: Wis Kemajon

SEMARANG, Cakram.net – DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jateng berseberangan dengan Ganjar Pranowo terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bahkan DPD PDIP Jateng secara terang-terangan menyebut Ganjar terlalu berambisi sebagai calon presiden sehingga meninggalkan norma kepartaian yang berlaku di partai berlambang Banteng moncong putih.

Buntut perbedaan pendapat itu, Ganjar sebagai Gubernur Jateng tidak diundang dalam kegiatan pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya yang dihadiri Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani di Panti Marhaen Kota Semarang, Kantor DPD PDIP Jateng pada Sabtu 22 Mei 2021.

Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto mengungkapkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali gubernur.

“Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter,” tandas Bambang Pacul, sapaan akrab Bambang Wuryanto di Kantor DPD PDIP Jateng, Sabtu 22 Mei 2021 malam.

Kata Bambang Pacul, DPD PDIP Jateng sebenarnya sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik. Selain belum ada instruksi dari Ketua Umun Megawati Soekarnoputri, juga tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum.

Ambisi Ganjar untuk nyapres ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial (medsos) dan media, bahkan Ganjar sampai rela menjadi host di youtubenya. Padahal hal serupa tidak dilakukan oleh kader PDIP lain yang juga berpotensi untuk nyapres.

Menurutnya, kader PDIP lain bukannya tidak bisa melakukan hal yang sama. Namun tidak berani karena belum mendapatkan perintah Ketua Umum.

Wis tak kode sik, kok soyo mblandang, ya tak rodo atos. Saya dibully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya,” tegasnya.

Bambang Pacul mengingatkan jika elektabilitas saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertempuran Pilpres yang sesungguhnya. Menurutnya, elektabilitas yang terdongkrak dari pemberitaan dan medsos mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.

Ia menyampaikan hal itu bukan sebagai teguran bagi Ganjar yang juga kader PDIP.

“Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDIP Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri),” katanya.

Saat ditanya apakah Ganjar sudah menyatakan terang-terangan akan nyapres? “Kalau dia menjawab, saya kan tidak mengatakan mau nyapres. Kalau bicaranya pada tingkat ranting partai ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana,” ujarnya. (Cakram)

Bagikan:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *