MAGELANG, Cakram.net – Kelenteng Hok An Kiong menjadi penanda komunitas Tionghoa pernah tumbuh dan berkembang di Muntilan Kabupaten Magelang. Potongan sejarah yang membentuk budaya masyarakat kita hari ini.
Setidaknya ada tiga hal yang menjadikan kelenteng Hok An Kiong boleh dibilang unik dan istimewa. Keistimewaan itu menunjukkan karakter kelenteng yang terbuka dan mendapat sokongan besar dari komunitasnya.
Keistimewaan pertama: kelenteng Hok An Kiong menyimpan hio loo atau tempat dupa berukuran kolosal. Hio loo seberat 3,8 ton dengan diameter 178 cm itu konon terbesar se-Asia.
Keunikan kedua, di Hok An Kiong terdapat altar doa untuk Presiden Abdurrahman Wahid. Pada pemerintahan Gus Dur, Komunitas Tionghoa mendapat kembali hak untuk beribadat dan beraktifitas secara bebas.
Keistimewaan kelenteng yang ketiga, dan kami yakin belum banyak orang mengetahui, bahwa di kelenteng Hok An Kiong ada perpustakaan yang mengoleksi lebih dari 1.000 judul buku.