Pemkot Yogyakarta Siapkan Skema Intervensi Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19

YOGYAKARTA, Cakram.net – Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan skema untuk melakukan intervensi anak yatim, piatu, dan yatim piatu akibat orang tua meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Intervensi akan melibatkan korporasi dan lembaga sosial untuk membantu dan mendampingi para anak yatim, piatu dan yatim piatu akibat Covid-19. Pendampingan psikologis terhadap para anak-anak tersebut juga sudah dilakukan melalui dinas terkait.

“Selama ini kami sudah mengantisipasi terhadap anak yatim, piatu dan yatim maupun piatu yang orangtuanya meninggal karena terpapar Covid-19. Kami siapkan beberapa skema,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, dilansir dari  laman Pemkot Yogyakarta, Senin 30 Agustus 2021.

Heroe menyatakan sejak Juli 2021 sudah melakukan pemantauan untuk antisipasi anak- anak yatim, piatu dan yatim piatu karena orang tua meninggal dunia terpapar Covid-19. Dicontohkan pada kasus Covid-19 Juli lalu ada suami istri meninggal dunia, maupun istri atau suami yang meninggal dunia.

“Sejak itu kami mencoba untuk intervensi anak-anak yang kehilangan orangtuanya karena terpapar Covid-19,” ujar Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu.

Pihaknya menyampaikan sejak beberapa minggu lalu dilakukan identifikasi kasus anak yatim, piatu, yatim piatu karena orang tua meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Skema pendampingan maupun bentuk bantuan kepada anak-anak tersebut tengah dirumuskan. Rencana akan melibatkan korporasi dan lembaga sosial akan dilibatkan untuk mendampingi anak-anak tersebut.

“Bentuk bantuan sedang dirumuskan dan melibatkan banyak pihak. Kami tekankan agar ini berkesinambungan. Sudah ada beberapa korporasi yang bersedia dan memberikan bantuan,” tambah Heroe.

Selain itu pemetaan terhadap kondisi kesejahteraan keluarga anak yang ditinggalkan orangtua karena terpapar Covid-19. Heroe mencontohkan sebelum orangtua atau tulang punggung meninggal dunia tidak masuk kategori keluarga miskin tapi bisa menjadi kategori miskin. Termasuk menyiapkan program beasiswa dan segala macam untuk membantu anak-anak itu.

Bagikan:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *