“Kami sangat senang mendapat rumah ini. Sebelumnya, kami tinggal di tempat yang sering terkena rob. Sekarang bisa hidup lebih tenang,” tuturnya.
Penyelesaian backlog perumahan di Jawa Tengah tidak cukup memerlukan pembangunan fisik, tetapi juga inovasi teknologi, kebijakan dan sinergi lintas sektor.
Sebagai langkah inovasi, Pemprov Jawa Tengah juga meluncurkan aplikasi Simperum-Gistaru, yang bertujuan mempercepat penyediaan data perumahan dan mempermudah koordinasi lintas sektor.
Dalam seminar Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru), di Hotel Patra Jasa Semarang, Kamis, 7 November 2024, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah Arief Djatmiko memperkenalkan integrasi Simperum (Sistem Informasi Manajemen Perumahan) dengan Gistaru (Geographic Information System Tata Ruang) sebagai langkah inovatif dalam penyediaan rumah layak huni.
Simperum digunakan untuk mendata rumah tidak layak huni (RTLH), mengonfirmasi usulan, dan mengunggah rencana kegiatan program bantuan nontunai pemerintah daerah.