Tak Sekedar Nostalgia, Plintengan Juga Mendatangkan Cuan Jutaan Rupiah

Yohanes membuat katapel sesuai pesanan. Selain dipesan oleh para penghobi, sebagian besar ketapel buatannya berpindah tangan kepada para “atlet” ketapel.

“Tapi memang paling banyak digunakan untuk kejuaraan, harganya kisaran Rp 250.000 hingga Rp 6 juta, tergantung jenis kayu dan permintaan pembeli, tingkat kesulitan atau ciri khas juga menentukan harga,” ujar Dwi Wibowo.

“Untuk membuat katapel itu penyelesainnya juga tidak tentu. Bisa dua jam selesai, tapi ada juga yang enam bulan belum tuntas. Apalagi kalau pembeli banyak permintaan, seperti minta jenis kayu khusus, warna kayu tua, dan lainnya,” sambungnya.

Permintaan pembeli yang ‘paham’ katapel, lanjutnya, biasanya memerhatikan lebar frame, panjang dan lebar tip, serta ukuran karet pelontar.

“Pegangan disesuaikan, pemain pakai tangan kanan atau kiri, bentuknya harus pas dengan hal tersebut,” jelasnya.

Dia selama ini membuat katapel dengan bahan utama kayu khusus yang “bertuah”. Seperti gaharu, stigi, dan cendana.

Bagikan:


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *